Search

Content

Tampilkan postingan dengan label sulsel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sulsel. Tampilkan semua postingan
0 komentar

Pulau Samalona



Saat itu hampir tiga tahun saya berada di Sulawesi Selatan, tapi belum kesampaian menginjakkan kaki di Pulau Samalona, malah pulau - pulau lain di daerah Pangkep dan Takallar sudah dikunjungi. Karena itu medio November 2020 saya berkunjung kepulau Samalona bersama keluarga dan teman - teman.

Pulau Samalona masih berada di Selat Makassar, masih masuk wilayah adminitratif Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar. Termasuk destinasi primadona wisatawan yang berkunjung ke Makassar, tapi saat saya mengunjungi pulau ini sepi karena dihantam pandemi.

Pulaunya kecil, kalau kita iseng ingin berjalan mengelilingi pulau tidak sampai setengah jam. Untuk menuju pulau, bisa melalui pelabuhan kecil tepat di depan benteng Rotterdam yang berjarak hanya beberapa ratus meter dari pantai Lossari. Disana kita bisa negoisasi dengan para pemilik perahu, rata rata biaya sewa perahu sekitar Rp 400.000 - Rp 500.000.



Perahu ketinting akan melaju menuju pulau melewati kapal kapal besar yang ada di perairan Makassar. Tenang saja, ombak tidak begitu tinggi sampai ke lokasi pulau. Memakan waktu sekitar 30 menit dari dermaga menuju pulau Samalona. Sepanjang perjalanan saya menikmati melihat pemandangan Kapal kapal besar yang sedang bersandar, dan perahu ketinting lincah melewati sela sela perairan dekat kapal besar tersebut.



Sampai di pulau, kita akan disambut dengan pasir putih dan birunya laut. Di Pulau terdapat warung penduduk, tapi lebih baik membawa bekal. Saya dan teman teman membawa bekal ikan segar yang di beli di pelelangan ikan untuk dibakar. Ikan bakar khas Makassar bumbunya hanya garam yang di larutkan di air dan dioleskan ke ikan. Rasa ikannya masih segar dan alami, seperti ada manis - manisnya. Biasanya ditambah sambal khas lokal untuk menikmati ikan bakar segar.



Aktifitas yang bisa dilakukan di pulau bisa menyelam dengan menyewa alat di lokasi, berenang, atau hanya duduk duduk di pinggir pulau dengan menikmati birunya laut dan semilir angin pantai sambil merenung dan minum kopi. Bayangkan kita seperti seorang yang terdampar dipulau yang jauh dari peradaban dan punya kesempatan untuk banyak merenung, bersyukur akan kehidupan yang kita jalani.




Jika teman - teman sudah sampai Makassar, sempatkan berkunjung ke pulau Samalona ini, tetap dengan menjaga protokol kesehatan, dan belanja ke penduduk agar ekonomi warga juga bergerak.
Baca selengkapnya »
0 komentar

Pallu Basa Srigala .....Arrrgggh Sedapnya



Kota Makassar terkenal dengan kuliner berbumbu rempah yang kuat, karena memang Makassar sejak jaman Belanda memang menjadi daerah penghubung transportasi laut rempah rempah dari Indonesia Timur. Selain makanan khas Makassar seperti Coto, Pisang Epe, dll. Ada kuliner khas lagi yang namanya Pallu Bassa. 

Waktu bercanda dengan teman dari Makassar, Makassar ini berhasil menyaingi orang Palembang yang makanannya Kapal Selam ..ha ha, karena memang pempek Palembang. Di Makassar ternyata bisa Makan Pallu ...

Pallu Bassa, secara sekilas mirip dengan coto, tetapi ternyata ada perbedaan bumbu rempah, dan ada tambahan parutan kelapa kering, kalau di jawa namanya serundeng. Selain itu dalam peyajiannya biasa ditawarkan ke pembeli, apakah mau ditambahkan telur atau tidak. Biasanya telur akan di tuangkan di atas hidangan, kemudian di aduk sehingga semakin mengentalkan bumbu kuah dan semakin menguatkan rasa rempah. Sedap sekali, aroma dan kuatnya rempah semakin menambah selera. Terkadang disajikan juga kacang mete, dan jangan lupa sambal, kecap, dan perasan jeruk nipis sesuai selera.

Pallu Bassa yang terkenal di Makassar adalah Pallu Bassa Srigala, nah makin seram tho, sudah pallu, serigala lagi...ha ha ha. Jadi Pallu Bassa ini terletak di jalan Srigala. Di tengah pusat kota Makassar. Pallu Bassa Srigala ini, juga mempunya cabang di Jalan Hertasning.

Lokasi Pallu Bassa Srigala



Baca selengkapnya »
0 komentar

Sejuknya Kebun Teh Malino



Jika berkunjung ke Makassar, sempatkan ke Malino. Malino berada di Kabupaten Gowa, berjarak sekitar 3 jam dari pusat kota Makassar. Suasana di Malino seperti di Puncak, seperti di Dieng Wonosobo ataupun daerah Bandungan di Semarang. Kebun teh Malino mengingatkan saya dengan kebun Teh di Jawa, kebun Teh Paguyangan Brebes, dan Kebun Teh Tambi di Wonosobo.



Malino cukup dingin, karena berada di ketinggian sekitar 1,200 mdpl. Kebun teh di Malino di kelola oleh Malino High Land, ada tiket masuk untuk kekebun teh ini. Jika dari Makassar hendak menuju Malino bisa menggunakan Mobil Daerah, istilah warga disini untuk menyebut mobil yang dijadikan sara transportasi daerah, mobilnya bukan bus tapi mobil MPV seperti kijang, phanter, avanza, apv yang sudah disulap menjadi angkutan antar daerah, seperti travel kalau di jawa. Bisa juga menggunakan sarana transportasi online seperti Grab atau Go Jek.



Di Malino disarankan menggunakan pakaian hangat, dan bisa mampir ke kafe teh yang ada dilokasi kebun teh. Dilokasi juga terdapat kuda , dan obyek wisata lain seperti air terjun , taman bunga, dan kebun binatang mini. Saya akan tuliskan di artikel berikutnya. Oh ya, jika disini bisa menikmati minuman khas yaitu Saraba, minuman hangat yang terbuat dari Jahe, santan, gula merah, dan rempah lain. Dan lebih nikmat lagi jika dinikmati dengan camilan khas pisa epe,  pisang goreng dengan sajian sambal pedas.



Di Malino juga bisa berbelanja sayuran ataupun tanaman bunga, bisa ke penjual yang ada di pinggir jalan ataupun ke petani jika kebetulan bertemu saat lewat. 

Peta Lokasi Kebun Teh Malino 


Baca selengkapnya »
0 komentar

Lolai ,Sensasi Negeri di Atas Awan




Selain Kete' Kessu, ada spot lokasi lagi yang sangat layak dikunjungi ketika kita travelling ke Tana Toraja. Kampung Lolai, yang sangat dikenal sebagai negeri di atas awan. Ketika pagi hari atau menjelang sunset, awan bergulung dibawah ketika kita berada di Lolai.



Perjalanan ke Kampung Lolai sekitar 45 menit dari pusat Kota Toraja, tepatnya Kampung Lolai ini berada di Kecamatan Kapalapitu, Kabupaten Toraja Utara, Suawesi Selatan. Jika perjalanan dari Makassar dapat ditempuh menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan selama 12 jam.



Pastikan kendaraan yang kita gunakan dalam kondisi baik, karena nantinya akan melewati tanjakan curam dan kondisi jalan yang sempit. Jika saat peak season hari libur atau akhir pekan, perjalanan menuju lokasi seringkali macet.




Waktu paling baik menuju lokasi menurut saya adalah saat sore hari, dimana kita nantinya bisa mendirikan tenda atau menginap di penginapan yang ada di lokasi. Jika di rasa mahal, ada alternatif untuk menyewa rumah warga yang ada didalam lokasi, kisaran harga sekitar 500 ribu per rumah dalam waktu satu malam.


Jangan lupa membawa jaket, karena udara di lokasi cukup dingin. Lolai mengingatkan saya dengan bukit Si Kunir di Wonosobo. Cantiknya Sunrise dan Sunset bisa dinikmati di Lolai.
Baca selengkapnya »
0 komentar

Trampoline Park Fun and Fit


Di Makassar, tepatnya di Mall Panakukkang ada tempat mengasyikkan buat anak-anak bermain. Anak anak bisa menyalurkan energinya untuk melompat lompat dan berlarian sepuasnya di Trampoline Park .



Tiket masuknya cukup terjangkau, harganya 50rb rupiah per anak, berlaku sepanjang hari selama Mall Buka. Bisa keluar masuk arena.



Jika sudah mahir anak anak bisa bersalto atau melakukan gerakan ekstrim lain dengan rajin latihan. Kalau baru permulaan asik asikan saja melompat lompat. arena nya cukup luas, dan ada jika arena permainan untuk perang perangan di atas jembatan sungai busa karet , sehingga kalau jatuh empuk.


Baca selengkapnya »
0 komentar

Kete' Kessu Tana Toraja




Salah satu destinasi di Toraja adalah Kete' Kessu. Destinasi ikonik dimana kita bisa menemukan desa adat dengan keunikan tradisi dan kerifan lokalnya.

Kete' Kessu merupakan obyek wisata domestik yang popularitasnya sudah sampai ke Mancanegara. Disini kita bisa mendapati rumah adat Toraja yang masih asli, Tongkonan dengan lumut diatapnya. Menunjukkan keindahan arsitektur Toraja. Atap lengkung seperti perahu ini merupakan rumah adat Khas Suku Toraja. Didepan Tongkonan terdapat Alang yang biasa dijadikan lumbung oleh warga.

Deretan rapi Alang di seberang tongkonan

Beberapa tongkonan dihiasi oleh deretan kepala kerbau, yang menandakan banyaknya pesta yang sudah dilakukan, sebagai salah satu bukti kekayaan sang pemilik rumah. Pengunjung juga bisa masuk ke salah satu rumah yang sudah dijadikan museum, dengan membayar retribusi seikhlasnya ke warga yang mengelola.

Pekuburan
Dibagian belakang ada jalan menuju pekuburan, pemakaman di Toraja unik, bukan di kubur tetapi peti mati di tempatkan di tebing tebing, peti mati jenazah ditemani oleh boneka kayu yang disebut Tau tau , di pekuburan ini kita bisa meyaksikan deretan peti mati digantung di celah-celah bukit. Ada beberapa peti jenazah yang nampak sudah lapuk, sehingga tengkorak dan tulang-tulang jenazah nampak secara jelas. Sebaiknya pengunjung tetap menghormati tengkorak jenazah, sangat tidak etis ketika berpose dengan dengan tengkorak jenazah ini secara berlebihan, seperti memegang tengkorak atau bahkan memainkannya.

salah satu peti mati di bukit yang sudah lapuk 

Selain pekuburan di bukit, ternyata disini sudah ada pekuburan dalam bentuk rumah yang lebih modern.

pemakaman modern salah satu keluarga di kete' kessu

Kedai Kopi dan Toko Oleh-oleh
Diantara Tongkonan dan Pekuburan terdapat kedai kopi Toraja , secangkir kopi toraja menambah sensasi kunjungan kita ke kete' kessu, ada beberapa kedai kopi toraja bisa dijumpai disini.
Toko oleh-oleh khas Toraja juga terdapat disini, pengunjung bisa membeli miniatur tongkonan, golok toraja, dan oleh-oleh khas toraja yang lain. Banyak insight yang bisa kita dapatkan ketika berkunjung ke Kete' Kessu, silahkan berbagi men temen di kolom komentar ^_^

Salah satu kedai kopi toraja di kete' kessu

miniatur tongkonan bisa di beli di toko oleh-oleh



----------
Untuk memasuki Kete' Kessu, pengunjung hanya membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang. Dan perlu diingat, kita harus menghargai cagar budaya ini dengan menjaganya , dengan cara :
1. Tidak Mencorat - coret apapun, lebih baik selfie untuk meninggalkan jejak kunjungan
2. Memegang, memindahkan, mengambil apapun dari tempatnya termasuk tengkorak dan tulang dari makam.

himbauan ini terpampang di papan informasi di lokasi


Baca selengkapnya »

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog