Search

Content

Tampilkan postingan dengan label Home Schooling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Home Schooling. Tampilkan semua postingan
0 komentar

Kacamata Selam



Setiap bulan,kami menyisihkan anggaran yang langsung diberikan kepada anak-anak, agar dipakai untuk memenuhi kebutuhan belajarnya sesuai yang ingin dipelajari. Biasanya anak-anak menambahkan dengan dana celengan mereka.




Bulan ini Faza n Kholid memutuskan membeli kacamata selam, dan kemudian langsung ingin dipakai.


Di kolam yang kedalaman 150 cm,kalau Faza sudah bisa nyebrang bolak-balik dan berenang mengelilingi kolam beberapa putaran, sy yang agak was-was karena harus mengikutinya khawatir juga

Kalau Kholid masih asik dengan eksperimennya, tipikalnya pembelajar otodidak yang nda mau diajari. Selera humornya juga tinggi
😀
, saat pertama masuk kolam dalam Kholid nanya
Kholid : Bi.. aku kok bisa ngambang ya, kenapa ya..
Saya : kalau menurut Kholid kenapa ?
Kholid : aku tau bi..Kayaknya dibawah kolam renang ada kipas anginnya ya..
Saya :
😅
Baca selengkapnya »
0 komentar

Tukang Cukur Madura



Tour profesi kali ini mengunjungi tukang cukur Madura. Belajar kegigihan beliau diperantauan dan profesionalnya beliau jadi tukang cukur. Diajak ngobrol dengan logat khas maduranya.

Jangan salah, penghasilan tukang cukur Madura ini bisa melebihi gaji pegawai. Jika tarif terendah cukur 13.000 per orang, setiap hari ada sekitar 30-50 orang yang cukur dana yang diperoleh dikisaran lebih dari 300 ribuan setiap harinya. Semakin baik layanannya semakin banyak pelanggannya. Dan rata-rata tukang cukur Madura menyisihkan sebagian penghasilannya untuk menyumbang pesantren di daerah.

Banyak belajar, banyak tour, banyak mendapat pengalaman kehidupan.
Baca selengkapnya »
0 komentar

Akhirnya Kholid Bisa Naik Sepeda




Setelah berusaha, dan terus berusaha, akhirnya kholid bisa juga naik sepeda tanpa roda bantu. Cara belajar Kholid agak berbeda dengan kakaknya, Kholid pantang menyerah untuk berusaha naik sepeda, sering kali jatuh tapi terus bangkit lagi. Sampai akhirnya bisa mengayuh sepeda walau masih sering belum bisa menghentikan dan roboh.




Baca selengkapnya »
0 komentar

Belajar dari Web Rumah Inspirasi




Sebenarnya sudah beberapa tahun yang lalu saya dan instri mengambil manfaat dan belajar banyak dari tulisan-tulisan di web rumahinspirasi.com, selanjutnya otodidak dan belajar tentang bagaimana cara mendidik anak-anak dan kemudian sepakat memakai Home Schooling dalam pembelajaran dengan anak-anak.lihat tulisan saya di akhirnya kita memilih homeschooling

Dalam proses kami belajar bersama anak-anak, kumpulan artikel di web site rumahinspirasi.com, sangat membantu bagi kami dalam menerapkan konsep Homeschooling kepada anak-anak. Proses ini belum banyak saya tulis di blog ini, secara bertahap akan saya coba kembali tulis sevagai salah satu bahan sarana evaluasi kita dalam membersamai anak-anak dalam pembelajarannya. 

Bagi temen-temen yang hendak mempelajari konsep homeschooling dan mengapilkasikannya, saya merokemendasikan web ini sebagai salah satu rujukan dalam melakukan homeschooling. Sebenarnya saat ini yang belum saya lakukan adalah membuatkan website / blog untuk istri saya. Karena ibunya anak-anak ini banyak mempunyai konsep  dan pengalaman yang perlu dibagi.

Dan semoga, rencana saya untuk bertemu dengan sang pemilik web rumahinspirasi.com bisa terlaksana, bersilaturahim dan menggali lebih banyak lagi inspirasi serta ilmu yang dapat kita aplikasikan, karena belajar merupakan hak setiap warganegara di Republik Indonesia tercinta ini, dan ternyata ada banyak bakat serta pengelolaan pembelajaran yang dapat kami gali ilmunya.


Baca selengkapnya »
0 komentar

Berpuasa Bukan Masalah Usia



Bulan Ramadhan tahun ini terasa begitu istimewa, karena dibulan ramadhan tahun ini tahun 2013 atau 1434 H, Faza dan Kholid sudah mulai belajar berpuasa. Diusia mereka yang masih belia mencoba untuk membiasakan berpuasa.

Hari pertama, ketika diajak berpuasa paginya kholid sudah rewel minta jajan, begitu juga Faza apalagi melihat adik kecilnya yang imut aufa, yang masih belum ikut berpuasa dengan leluasa menikmati jajannya. Jadilah hari pertama ini penuh dengan perjuangan sampai akhirnya dipenghujung dzuhur tegukan air membuat semuanya sedikit reda, Alhamdulillah kemudian melanjutkan puasa hingga Maghrib. Seru ketika bisa berbuka puasa bersama, dengan menu sederhana.

Ramadhan tahun ini Alhamdulillah diisi dengan banyak sekali kegiatan, dari anak-anak sampai remaja di kampung, dan  yang lebih membuat kami bersyukur adalah ketika anak-anak kami belajar berpuasa seolah tanpa beban. Karena di hari-hari akhir Ramadhan, anak-anak selesai sampai Maghrib puasanya. Kholid yang tadinya kami menyangka akan lebih sulit, ternyata juga nampak menikmati puasanya, walau kadang terasa kelihatan lemas. Alhamdulillah, semoga Allah masih mempertemukan kami skeluarga dengan Ramadhan tahun depan.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Faza Akhirnya Bisa Naik Sepeda



Setelah berulangkali jatuh dan sebelumnya beberapa kali belajar di dorong umminya, dan saya juga. Akhirnya sepeda kecil ini berhasil di taklukkan Faza. Sepeda kecil ini sebenarnya di beli tahun 2011, saat itu usia Faza baru 3 tahun, sehingga sepeda ini nampak besar. Masih menggunakan roda bantu, dan kemudian karena kerusakan, sempet sepeda kecil ini mangkrak, teronggok tidak terpakai.

Beberapa hari lalu, kami kemudian membenahi sepeda ini, setelah beberapa bulan sebelumnya juga diservisa dan ganti ban luar dalam. Hari ini kami bawa ke bengkel kembali untuk di pompa dan di betulkan rantainya yang sudah nampak berkarat.

Butuh beberapa hari bagi Faza untuk menaklukkan sepeda kecil ini, dengan teman-temannya bermain di tanah kosong di kompleks kampung, berputar -putar sampai akhirnya kemudian Faza bisa mengendalikan sepeda itu sendiri. Alhamdulillah
Baca selengkapnya »
0 komentar

Menyelesaikan Puzzle yang Rumit

Beberapa saat puzzle yang dibeli di salah satu toko buku di Purwokerto ini hanya teronggok, kalaupun disentuh nantinya saya yang harus membantu menyelesaikan. Padahal, faza anak pertama saya sangat suka jika bermain puzzle. Puzzle-puzzle sederhana sudah selesai semua, puzzle dengan keping sekitar 25an sudah bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari tiga menit.

Akhirnya umminya anak-anak nantangin Faza untuk menyelesaikan puzzle yang cukup rumit ini, puzzle dengan jumlah kepingan hampr 50 keping. Alhamdulillah akhirnya selesai juga..dan bisa. Puas sekali nampaknya Faza, dan selanjutnya tinggal nyelengin lagi buat beli puzzle yang lebih rumit lagi.

Anak-anak memang khas, dan akan bersemangat dalam belajar jika menyukai proses pembelajaran. Diusianya yang menginjak tahun ke lima, Faza masih belum terlalu hafal huruf, tapi Faza punya kelebihan disisi imaginasi dan motorik Kasarnya. Sangat menyukai puzzle, balok, dan lego. Saat menggambar sudah mulai memberi perpaduan warna.

Saya dan Istri masih belajar dan berusaha memberikan edukasi terbaik buat anak-anak. Banyak kekurangannya sehingga saya share disini ^_^

ilustrasi gambar : disneystars.gr


Baca selengkapnya »
0 komentar

Faza dan Kholid Ikut Masuk Koran


Maksudnya foto faza dan kholid, anak pertama dan kedua saya ikut nampang dikoran. Saat itu saya ikut dalam agenda peresmian Jamban sehat di kecamatan Susukan desa Brengkok Kabupaten Banjarnegara. Bantuan dari PKPU berupa jamban sehat nantinya akan digunakan untuk umum dengan dua ruang ukuran 1,5 m.

Saya biasa melibatkan anak-anak dalam aktivitas kemanusiaan, ikut mengenalkan walaupun mereka masih dibawah usia lima tahun saat ini. Masa-masa golden age ini sebisa mungkin distimulan dengan kekayaan pengalaman lapangan, bertemu dengan banyak orang dan bertemu dengan berbagai macam kondisi.

Saya hendak berkata, ini lho yang ayahmu lakukan, dan hal ini membuat anak-anak terbiasa untuk traveling ^_^ terbiasa untuk bertemu dengan banyak orang. Situasi ideal yang nantinya saya harapkan, kecerdasan spiritual dan emosional anak-anak bisa terus meningkat.

Apapun situasinya, libatkan anak-anak kita, libatkan dan percayalah, mereka akan menemukan lebih banyak alternatif pemecahan masalah disaat dewasa kelak, dibanding ketika masa kecil mereka diisi dengan bermain game console yang melenakan.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Cerita di Balik SQN PKPU 1433 H, Ratusan Kupu-kupu di Tepian Serayu


Hari terakhir tasrik, senin masih ada penyembelihan 50 ekor kambing dan 4 ekor sapi. Saya dan fuad, salah satu relawan SQN Pkpu mendapat amanah di daerah Somakaton, Somagede Banyumas. Dari Purwokerto memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan.

Dua ekor sapi akan disembelih didaerah ini daerah tepian sungai serayu yang penduduknya sebagian menjadi penambang pasir sungai. Daerah yang kami masuki masih berupa tanah, aspal sudah ada tapi mulai rusak, sepanjang perjalanan saya melihat dump truck berseliweran, menyebabkan jalan menjadi rusak.

Dua ekor sapi yang akan kami sembelih sempat salah satunya kabur, dan lari menuju pekarangan warga, butuh waktu cukup lama untuk menangkap kembali. Akhirnya setelah tertangkap segera disembelih dan diolah untuk kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik sebelum didistribusikan.

Disela jeda istirahat, oh ya saya belum bercerita. Anak-anak saya, Faza (4th) dan kholid (3th) minta ikut, jadilah mereka ikut berpetualang, selain menjelaskan tentang Hari Raya Idhul Adha, mereka juga meyaksikan penyembelihan sapi. Kembali melanjutkan cerita, disaat jeda istirahat kami menuju tepian sungai yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari lokasi penyembelihan, beberapa warga yang ikut membantu pemotongan berniat untuk mencuci jeroan sapi. Kamipun ikut berjalan, anak-anak bersemangat untuk ikut, terutama Faza, Kholid minta di gendong di pundak..huff beratnya .
Jalan yang kami lalui masih tanah, sampai lokasi.Subhanallah, kami disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Sungai yang tenang dan lebar, maklum sungai serayu merupakan salah satu sungai terbesar didaerah Banyumas. Nampak seorang kakek pengendali rakit, menambatkan rakitnya ditepian sungai, rakit ini biasa digunakan untuk menyeberang. Sejenak saya dan anak-anak duduk diatas bukit kecil, kemudian kami melihat sesuatu yang unik, ada ratusan kupu-kupu yang nampak bergerombol di tanah.

Ami Fuad mengajak Faza untuk turun, serta merta Faza berlari kearah kupu-kupu..dan kemudian ratusan kupu-kupu tersebut beterbangan mengelilingi, mirip di film-film. Indahnya, beberapa kali anak-anak nampak berlari menghampiri kupu-kupu, berjingkat kemudian melompat dan kemudian kembali kupu-kupu terbang layaknya pusaran angin.
Usai dari tepian sungai kami melanjutkan tugas, distribusi dan kemudian berkemas menuju kali bagor, hujan deras mengguyur dan anak-anak bersembunyi di balik mantel. Perjalanan harus dilanjutkan, karena seusai dari Kalibagor masih harus membantu di daerah Kembaran, tempat dimana disembelih 50 ekor kambing dan 2 ekor sapi.
Anak-anak tidak nampak kuyu, bersemangat bahkan walau hujan deras sempat menerjang sepanjang perjalanan dari Banyumas. Ini bentuk edukasi langsung buat mereka, bukan hanya teori. Dan usai semua tugas hari ini, kamipun bercerita dirumah, berkumpul kembali ditengah kehangatan keluarga, ditunggu umminya anak-anak yang sudah ditinggal seharian. Jam 18.30 Alhamdulillah akhirnya kami kembali kerumah. Ada banyak pelajaran, ada banyak kebijaksanaan yang kami dapatkan. 



Baca selengkapnya »
0 komentar

Jambu Segar Kaya Vitamin, Lebih Menyenangkan Memetiknya Langsung



Jambu biji ranum sebesar kepalan tangan orang dewasa, bahkan ada yang sebesar kepala bayi usia 5 bulanan. Anak-anak bergelayutan mencoba memetiknya, akhirnya dapet juga dipetik. Kebun jambu yang terletak di daerah pabuwaran tepat dipinggir jalan dari arah grendeng kampus UNSOED. Tiket masuknya per orang hanya Rp 2.500 makan sepuasnya di dalam kebun, untuk anak-anak tidak ditarik biaya.


 Jika ingin membawa pulang per kg hanya Rp 6.000. Cukup menyenangkan memetik sambil bercerita manfaat jambu yang kaya vitamin C. Ini bagian dari Homeschooling anak-anak saya. Setelah puas bergelantungan dan memetik kemudian memakan jambu biji berwarna merah, kami membawa pulang sebagian untuk proyek TPQ yang kita asuh, proyeknya menjual jus jambu segar berkhasiat. Tunggu tulisan berikutnya ya : )
Baca selengkapnya »
0 komentar

Saatnya Musim Layangan Tiba


Musim kemarau mulai masuk, walaupun terkadang masih hujan, tapi sudah mulai jarang. Angin yang sering bertiup cukup kencang, membuat layangan-layangan berlomba berarak diangkasa. Anak-anak mulai bergegas untuk berlomba, mengangkat senar layangan, menarik dan mengulurnya.

Diangkasa layangan nampak saling berkejaran, kemudian menukik dan menggesek antar senar atau tali layangan. Sampai kemudian ada yang menang, dan satu layangan akan nampak turun dan terbawa angin, dan dibawahnya berkejaran anak-anak berlomba mendapatkan layangan yang kalah perang, siapa yang mendapatkannya akan dengan gagah kembali menaikkan sang veteran ke medan laga diangkasa. 

Faza dan kholid dua anak saya, juga menikmati bermain layangan, karena masih balita jadinya lebih banyak jadinya saya yang ikut naikkan layangan. Terkadang sambil berlari mereka menarik layangan, sejenak terangkat kemudian terjun bebas ditanah sampai kemudian ditarik kembali sambil berlari.
Baca selengkapnya »

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog