PKPU Ikuti Konferensi Humanitarian Forum Internasional Tentang Somalia
Bersyukur, delegasi PKPU yang berangkat dari Indonesia, untuk mengikuti konfrensi Humanitarian Forum Internasional mengenai Somalia tiba di Nairobi, Ibukota Kenya pada Minggu (25/9/2011). Delegasi PKPU tersebut antara lain Ketua Yayasan PKPU Suryama M Sastra dan Direktur Utama PKPU Agung Notowiguno.
PKPU diundang sebagai bagian dari anggota Humanitarian Forum Indonesia di bawah kordinasi Humanitarian Forum International yang berkantor pusat di London, Inggris. Konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Humanitarian Forum Internasional mengenai Somalia, dimaksudkan untuk mencari frame program yang tepat bagi upaya pemberian bantuan kemanusiaan masyarakat Somalia yang ditimpa musibah kelaparan serta konflik berkepanjangan.
Konfrensi tersebut dihadiri oleh puluhan NGO dari beberapa negara yang mewakili beberapa kawasan, antara lain kawasan Afrika, Eropa, Asia,dan Timur Tengah yang memiliki kepedulian pada masalah Somalia secara khusus serta masalah Afrika secara umum. Acara konfrensi ini dilaksanakan dari Senin-Selasa (26-27/9/2011) dan dipimpin langsung oleh DR Hani Al Bana selaku Presiden Humanitarian Forum International.
Bahasan utama konferensi ini adalah bagaimana membuat perencanaan program yang tepat untuk jangka pendek maupun panjang bagi program livelihood, livestock, serta pengelolaan bantuan, dengan berbagai upaya perbandingan atas pola yang telah dilakukan oleh United Nation (PBB), OIC ( OKI) serta para NGO International dan lokal yang telah bekerja untuk Somalia.
Konfrensi ini merupakan lanjutan dari konfrensi pertama yang telah dilakukan sebelumnya di Nairobi, Kenya oleh Humanitarian Forum International mengenai Somalia, karena mendesaknya upaya yang efektif melibatkan seluruh pihak bagi bantuan kemanusiaan untuk Somalia.
PKPU diundang sebagai bagian dari anggota Humanitarian Forum Indonesia di bawah kordinasi Humanitarian Forum International yang berkantor pusat di London, Inggris. Konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Humanitarian Forum Internasional mengenai Somalia, dimaksudkan untuk mencari frame program yang tepat bagi upaya pemberian bantuan kemanusiaan masyarakat Somalia yang ditimpa musibah kelaparan serta konflik berkepanjangan.
Konfrensi tersebut dihadiri oleh puluhan NGO dari beberapa negara yang mewakili beberapa kawasan, antara lain kawasan Afrika, Eropa, Asia,dan Timur Tengah yang memiliki kepedulian pada masalah Somalia secara khusus serta masalah Afrika secara umum. Acara konfrensi ini dilaksanakan dari Senin-Selasa (26-27/9/2011) dan dipimpin langsung oleh DR Hani Al Bana selaku Presiden Humanitarian Forum International.
Bahasan utama konferensi ini adalah bagaimana membuat perencanaan program yang tepat untuk jangka pendek maupun panjang bagi program livelihood, livestock, serta pengelolaan bantuan, dengan berbagai upaya perbandingan atas pola yang telah dilakukan oleh United Nation (PBB), OIC ( OKI) serta para NGO International dan lokal yang telah bekerja untuk Somalia.
Konfrensi ini merupakan lanjutan dari konfrensi pertama yang telah dilakukan sebelumnya di Nairobi, Kenya oleh Humanitarian Forum International mengenai Somalia, karena mendesaknya upaya yang efektif melibatkan seluruh pihak bagi bantuan kemanusiaan untuk Somalia.
From Relief to Recovery
From Relief to Recovery, menjadi frame utama dalam pembahasan konferensi Internasional yang membahas program kemanusiaan bagi masyarakat Somalia. Konfrensi hari pertama, Senin (26/9/2011) tersebut dihadiri ratusan orang delegasi dari puluhan NGOs, wakil dari pemerintah, United Nation (PBB), delegasi organisasi konfrensi Islam (OKI), Bank Pembangunan Islam (IDB) serta para pakar kemanusiaan.
Pada sesi pertama, konfrensi berisi opening session dari DR Hany Al Banna, selaku Chairman Humanitarian International, Atta Al Manane dari OKI, serta DR Ahmad Mohamed selaku Chairman Red Crescent Somalia.
Beberapa agenda pembahasan lainnya adalah upaya membangun kordinasi efektif antar seluruh pihak yang bekerja untuk somalia, menampilkan pengalaman koordinasi yang telah dilakukan oleh UN OCHA, Organisasi Konfrensi Islam (OKI), serta Red Cross and Red Crescent.
Selanjutnya pembahasan mengenai beberapa isu penting dalam frame program relief to recovery (bantuan darurat menuju bantuan Rehabilitasi) antara lain isu mengenai water and sanitation, livestock and livelihoods, serta food and agriculture, yang dibahas melalui diskusi kelompok.
Dalam kesempatan itu, delegasi PKPU yang diwakili Suryama M Sastra masuk dalam kelompok diskusi mengenai livestock and livelihoods (program ekonomi berkelanjutan), sedangkan Agung Notowiguno masuk dalam kelompok diskusi water and sanitation (penyediaan air dan sanitasinya).
Adapun hasil dari konferensi hari pertama mengenai program bagi Somalia dengan dikeluarkannya beberapa hasil yang dimungkinkan bagi langkah konkrit program recovery dari 3 kluster utama, yaitu penyediaan air bagi masyarakat, penyediaan ekonomi berkelanjutan, serta upaya penyediaan makanan dan pembangunan kembali pertanian di somalia.
Konferensi hari pertama yang dimulai sejak pukul 09.00 baru dapat diselesaikan hingga pukul 18.00 waktu Nairobi. Hal itu karena panjangnya pembahasan masalah-masalah yang diangkat dalam forum tersebut.
Pada kesempatan tersebut, terlihat begitu antusianya para delegasi dalam membahas langkah-langkah bagi Somalia, walaupun sebagian besar mereka bukan berasal dari somalia. Bahkan dengan latar belakang negara dan budaya berbeda, namun mereka tetap menyatu dalam semangat kemanusiaan universal yang tiada mengenal batas apapun.
Pada sesi pertama, konfrensi berisi opening session dari DR Hany Al Banna, selaku Chairman Humanitarian International, Atta Al Manane dari OKI, serta DR Ahmad Mohamed selaku Chairman Red Crescent Somalia.
Beberapa agenda pembahasan lainnya adalah upaya membangun kordinasi efektif antar seluruh pihak yang bekerja untuk somalia, menampilkan pengalaman koordinasi yang telah dilakukan oleh UN OCHA, Organisasi Konfrensi Islam (OKI), serta Red Cross and Red Crescent.
Selanjutnya pembahasan mengenai beberapa isu penting dalam frame program relief to recovery (bantuan darurat menuju bantuan Rehabilitasi) antara lain isu mengenai water and sanitation, livestock and livelihoods, serta food and agriculture, yang dibahas melalui diskusi kelompok.
Dalam kesempatan itu, delegasi PKPU yang diwakili Suryama M Sastra masuk dalam kelompok diskusi mengenai livestock and livelihoods (program ekonomi berkelanjutan), sedangkan Agung Notowiguno masuk dalam kelompok diskusi water and sanitation (penyediaan air dan sanitasinya).
Adapun hasil dari konferensi hari pertama mengenai program bagi Somalia dengan dikeluarkannya beberapa hasil yang dimungkinkan bagi langkah konkrit program recovery dari 3 kluster utama, yaitu penyediaan air bagi masyarakat, penyediaan ekonomi berkelanjutan, serta upaya penyediaan makanan dan pembangunan kembali pertanian di somalia.
Konferensi hari pertama yang dimulai sejak pukul 09.00 baru dapat diselesaikan hingga pukul 18.00 waktu Nairobi. Hal itu karena panjangnya pembahasan masalah-masalah yang diangkat dalam forum tersebut.
Pada kesempatan tersebut, terlihat begitu antusianya para delegasi dalam membahas langkah-langkah bagi Somalia, walaupun sebagian besar mereka bukan berasal dari somalia. Bahkan dengan latar belakang negara dan budaya berbeda, namun mereka tetap menyatu dalam semangat kemanusiaan universal yang tiada mengenal batas apapun.
:: Laporan Agung Notowiguno langsung dari Nairobi, Kenya
:: www.pkpu.or.id