Search

Content

Tampilkan postingan dengan label Longsor dan Banjir Tieng Wonosobo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Longsor dan Banjir Tieng Wonosobo. Tampilkan semua postingan
0 komentar

Kembali Membersamai dan Mendekap Mereka di Barak Pengungsian


 
Tahun baru 2012, kelu karena tahun 2011 diakhiri dengan beberapa bencana, dan tahun 2012 diawali pula dengan beberapa bencana. Saat itu Ahad  (Minggu) 18/12 terjadi tanah longsor di desa Tieng Kejajar Kabupaten Wonosobo, desa yang terletak di bawah obyek wisata Dieng, hanya berjarak sekitar 10 menit perjalanan.

Sebuah kawasan desa di atas awan, deretan pegunungan menjulang namun sayang sebagian sudah berupa ladang-ladang yang kehilangan pohon besar yang menjadi penyangga. Kabut tebal sering menutup wilayah di ketinggian lebih dari  2000 mdpl. Penduduknya yang taat beribadah nampak memenuhi saf-saf shalat subuh. 

Minggu, sekitar pukul 14.30 saat itu hujan deras sejak pagi hari, tiba-tiba bumm..bumm bukit gunung pakuwojo, gunung diatas dusun ngesong desa tieng longsor dan menghantam rumah warga, beberapa rumah langsung hancur berantakan, kemudian meluapkan air sungai serayu yang berada di desa tersebut yang menyebabkan banjir bndang.Salah satu yang menjadi korban adalah salah seorang ibu yang sedang hamil 8 bulan ikut hanyut terbawa arus dan akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi.

"Untung kejadiannya siang mas, seandainya malam hari kemungkinan korban jiwa pasti akan sangat banyak", kata salah seorang warga. Penduduk bukannya tidak tahu akan resiko ini, jawaban sederhana dari lisan salah satu warga, " mas kita tahu cepat atau lambat bencana ini pasti tiba, kalau mau ditunda, ya perbanyak ibadah dan istighfar, kalau mau dipercepat, ya maksiatnya yang banyak. Sebuah jawaban sederhana tapi sarat makna.


Saya menjadi bagian dari tim pkpu yang diterjunkan ke lokasi, mulai malam senin dan kemudian senin pagi langsung menuju lokasi, melakukan assesment, dan tindakan cepat membuat posko dapur air, posko yang menyediakan minuman hangat teh, susu, kopi untuk pengungsi, mengusir hawa dingin. 


Pengungsi yang berada di balai desa Tieng berjumlah 658 orang, dengan kondisi yang masih seadanya, bercambur dan yang lebih memprihatinkan, mereka tidur dengan sebagian besar hanya beralas karpet tipis. Saya beringsut, setelah usai melayani di dapur air, saya berbaur dengan mereka, mendekap anak-anak dan bersama fifit, salah satu relawan pkpu mencoba sedikit memecah ketegangan dan trauma mereka, megajak bermain sederhana untuk berkenalan dan selanjutnya melakukan aksi trauma healing yang terprogram. (lihat artikel : Bunga dan Senyum Terkembang di Barak Pengungsian)




Selanjutnya pkpu mendirikan serambi nyaman, barak pengungsian yang di set khusus untuk ibu menyusui, bayi dan balita. tadinya masih darurat tapi kemudian benar-benar menjadi serambi nyaman setelah pkpu pusat langsung datang ke lokasi (lihat serambi nyaman)

 Serambi Nyaman

Ada spirit sendiri bila membersamai para pengungsi, melihat ketegaran dan upaya untuk semakin dekat dengan Tuhan, karena Ialah pemilik segalanya. Seperti sorot mata yang saya lihat dari seorang ibu, anak menantunya yang sedang hamil delapan bulan ikut menjadi korban, atau celotehan salah seorang anak yang orang tuanya ikut menjadi korban. Semua ada hikmahnya, bertautnya hati mereka yang membantu dengan mereka yang menjadi korban. Saya melihatnya kemudian tak terasa air mata ini menetes, Bangsa ini adalah bangsa besar, ketegaran bertemu dengan kedermawanan..ada banyak relawan independen, lembaga-lembaga donor, LSM maupun LAZ Nasional lain, PMI, BPBD, Lembaga Pemerintah yang lain yang menyalurkan bantuan dari para dermawan, semuanya bahu membahu membantu mereka yang terkena musibah ini, tangan-tangan bangsa ini harus terus bergandengan tangan, memperkuat satu dengan lainnya. Saya mencintai bangsa ini, Indonesia Raya.


*Terima kasih untuk para Relawan yang sudah ikut terlibat bersama PKPU, fifit, Widi, mas Ryan, Fuad, Yusuf, Gebyar, P Taufik, Nissa dan temen2 PSIK UNDIP, semoga Allah swt membalas dengan pahala dan kebaikan yang berlipat.

Release dapat dilihat di : blog pkpu purwokerto


Baca selengkapnya »
0 komentar

Bunga dan Senyum yang Terkembang di Barak Pengungsian






Wonosobo, Rabu (28/12) dalam setiap aktivitas trauma healing yang dilakukan PKPU tidak dilakukan sembarangan. Semua yang dilakukan ada tujuannya. Selain meminimalisir efek trauma bencana, juga dilakukan character building dan spiritual building.

Saat berada di posko pengungsian bencana dan tanah longsor di desa Tieng Wonosobo, anak-anak didampingi tim PKPU mulai pagi sampai menjelang tidur. Bekerjasama dengan Social Volunteer PSIK UNDIP yang memang sudah ditraining khusus untuk melakukan aktivitas trauma healing. Selain itu juga bekerjasama dengan Kayyisu Excelent, lembaga trainer character building yang secara khusus bekerjasama dengan PKPU untuk melakukan Aksi Trauma Healing.

Dalam salah satu sesi trauma healing, anak-anak tergabung dalam team untuk membuat karya dari lilin mainan. Hasilnya Keindahan sebuah bunga dan senyuman seorang anak. Dari awal saat PKPU datang pertama kali (19/12) sampai sekarang (28/12) terlihat perkembangan positif dari anak-anak. Semoga mereka mewarisi ketegaran dan semangat untuk terus bertahan dalam kondisi apapun, dan bencana yang mereka alami bukan menjadi trauma yang menghantui, tetapi spirit untuk terus bertahan dalam kondisi terbaik. (Indra/pkpu pwt)










Baca selengkapnya »
0 komentar

Pengungsi Tieng Menunggu Kepastian Relokasi




Wonosobo, selasa (27/12) situasi Posko Pengungsi Desa Tieng mula. berkurang jumlah pengungsinya, relawan yang ada juga tinggal sedikit, Tim SAR sudah ditarik dari lokasi setelah semua korban sudah ditemukan. PKPU masih bertahan mendampingi pengungsi. Dengan terus melakukan aktifitas di dapur air, trauma healing dan serambi nyaman. Sampai saat ini relawan PKPU di Lokasi berjumlah 12 orang



Saat ini di posko pengungsi dari saat awal berjumlah sekitar 658 orang saat ini menjadi sekitar 200an orang. Beberapa ada yang memberanikan diri pulang kerumah, ada yang memilih mengungsi dirumah saudaranya. Rata-rata yang bertahan dilokasi pengungsian adalah mereka yang rumahnya hancur dan sudah tidak dapat dihuni lagi.

Lokasi Desa Tieng dusun Ngesong memang rawan dengan bencana tanah longsor, rumah-rumah yang berada di tebing curam dan dibawah dengan sebagian besar pohon yang sudah tidak ada, berubah menjadi ladang-ladang kentang dan sayuran.

Penduduk bukan tidak tahu akan hal ini, “Kita tahu mas resikonya, kita Cuma bisa pasrah, kalau ingin dipercepat bencananya ya tinggal maksiatnya di perbanyak, kalau pengin bencananya ditunda ya tinggal ibadah, istigfar dan doanya di perbanyak” kata salah seorang bapak.

Sampai saat ini belum ada kepastian dari pemerintah daerah tentang relokasi maupun penanganan pasca status tanggap darurat. Bisa jadi opsi PKPU mendirikan rumah senyum menjadi pilihan ketika dibutuhkan tempat tinggal darurat sampai ada kepastian relokasi maupun pembangunan rumah permanen dari pemerintah daerah. (indra/pkpu pwt)



Baca selengkapnya »
0 komentar

Serambi Nyaman Untuk Pengungsi Tieng




WONOSOBO - PKPU kembali mendirikan serambi nyaman untuk pengungsi korban banjir bandang dan longsor Desa Tieng Kecamatan Kejajar Wonosobo, Jumat (23/12/2011). Serambi nyaman merupakan program pembuatan lokasi penampungan sementara yang nyaman, khususnya bagi 3 kelompok rentan yaitu ibu hamil, ibu menyusui dan balita.




Dipimpin langsung oleh Manajer DRM PKPU Muhammad Kaimudin, PKPU membangun serambi nyaman di MI Maarif Desa Tieng Kecamatan Kejajar Wonosobo. Di hari pertama paska didirikan, serambi nyaman yang memanfaatkan salah satu ruang kelas tersebut telah dihuni oleh 3 ibu hamil, 8 ibu menyusui dan 11 balita.

“PKPU menyediakan fasilitas khusus untuk kelompok rentan di pengungsian ini. Kita berharap, selain nyaman, mereka bisa bebas dari keramaian dan asap rokok. Disamping itu, di serambi nyaman ini mereka lebih punya privasi,” kata Kaimudin saat pendirian serambi nyaman.

“Alhamdulillah mas. Di sini sangat cocok dengan fasilitas yang sangat bagus untuk pengungsi seperti kami,” ungkap Hanifah, salah seorang ibu hamil yang menempati serambi nyaman PKPU.

Serambi nyaman yang didanai oleh Majelis Taklim XL (MTXL) ini memberikan fasilitas berupa kasur busa, bantal dewasa, bantal bayi, selimut, pakaian anak dan dewasa. Selain itu serambi nyaman ini juga ditunjang dengan fasilitas dapur air, susu anak, susu ibu hamil, serta perlengkapan lain yang mendukung. (PKPU/Surur/Haryono/Semarang)



Baca selengkapnya »
0 komentar

Distribusi Logistik Untuk Pengungsi Tieng





Wonosobo, Rabu (21/12) Pengungsi bertambah karena semalam, selasa (20/12) dua RT dipaksa untuk dievakuasi karena rekomendasi BNPB terkait curah hujan yang cukup tinggi sehingga dikhawatirkan dapat kembali terjadi tanah longsor.



PKPU kemudian menambah stock logistik dan menyalurkannya ke pengungsi melalui posko Induk agar pembagiannya lebih merata dan tepat sasaran. Sesuai rencana awal melihat jumlah ibu menyusui dan balita yang berjumlah lebih dari 40 orang ibu menyusui. PKPU berinisiatif membuat serambi nyaman, tempat pengungsian yang layak dan nyaman untuk ibu menyusui dan Balita. Sampai saat ini pembuatan Serambi Nyaman masih dalam proses, semoga sore nanti sudah dapat di nikmati para pengungsi yang membutuhkan.

Dilokasi lain, yaitu Mushola Nurul Ummah, sejak pagi hari karena memang bertepatan dengan libur sekolah. Anak-anak bermain dan mengaji bersama PKPU, mulai dari mendongeng, bermain game-game edukatif dan motifasi dari para relawan PKPU.(indra/pkpupwt)


Baca selengkapnya »
0 komentar

Anak-anak Pengungsi Desa Tieng Wonosobo Mulai Mengaji Bersama PKPU



Wonosobo, Selasa (20/12) keriangan dan canda tawa anak-anak pengungsi bencana tanah longsor dan banjir bandang desa tieng kec. Kejajar kab. Wonosobo selalu membuat semangat tim relawan PKPU untuk berbagi dan peduli pada sesama. Meskipun mereka terkena bencana seolah tidak ada kesedihan di raut muka mereka. Senyuman selalu mengembang di bibir mereka.

Sampai saat ini, korban yang hanyut tinggal 4 orang dari 10 orang yang kena banjir bandang. Para relawan pun masih mencari sampai ke banjarnegara. Pencarian jenazah terus dilakukan di sepanjang sungai.



Dari tadi pagi tim relawan PKPU memberikan trauma healing kepada anak-anak korban banjir  bandang. Saat sore menjelang, anak-anakpun belajar mengaji bersama pkpu. “Aku..prok..prok..prok, anak soleh..” tepuk anak soleh memecah dinginnya Desa Tieng yang mulai pekat tertutup kabut. Bertempat di Mushala Nurul Ummah, anak-anak pengungsi ceria mengaji bersama pkpu. 

Setelah sempat beberapa hari tidak ada kegiatan mengaji, mulai hari ini kegiatan mengaji mulai dilaksanakan. Dalam kondisi bencana seperti ini, kekuatan akidah anak-anak harus tetap dipertahankan, agar mereka terus mempunyai keimanan dan kekuatan untuk bangkit setelah menghadapi ujian.(indra/pkpupwt)


Baca selengkapnya »
0 komentar

Layanan Dapur Air dan Trauma Healing PKPU Untuk Korbana Banjir dan Tanah Longsor Desa Tieng Wonosobo







Wonosobo, "Tiba-tiba saja..bumm, suara seperti bom dan rumah kamipun hancur, beruntung kejadiannya berlangsung siang hari. Seandainya kejadian berlangsung malam hari bisa jadi korban yang jatuh lebih besar" tutur salah seorang ibu yang mengungsi bersama dua balitanya.


Pengungsi korban tanah longsor dan Banjir di Desa Tieng terkonsentrasi di Balai Desa Tieng, sampai hari kedua kemarin saat PKPU berada di Lokasi, kondisi pengungsian masih nampak belum layak karena belum tersedianya kasur bagi pengungsi, padahal kondisi suhu udara sangat dingin, karena lokasi berada di bawah pegunungan Dieng.



PKPU langsung mendirikan dapur air yang lokasinya berada di tempat pengungsian, nampak para pengungsi segera berbondong untuk antri mendapatkan minuman hangat dari PKPU, sedikit mengusir dinginnya pegunungan. Anak-anakpun nampak ceria mendatangi posko dapur air untuk membuat racikan susu sesuai seleranya.




Malam hari, Tim PKPU memberikan sedikit trauma healing untuk anak-anak, bercerita dan melakukan brain game sebagai penghibur disaat penat dan kebingungan akan kemana mereka tinggal setelah rumahnya tersapu banjir dan tanah longsor.




"Saat ini PKPU masih berkonsentrasi untuk mendampingi pengungsi, hari ini (20/12) tim berencana membentuk serambi nyaman melihat banyaknya Balita dan Ibu menyusui yang berada di Barak Pengungsian" Terang Indra, kordinator Tim dari PKPU Purwokerto". Malam hari (19/12) Tim PKPU Semarang tiba di lokasi, segera bergabung untuk memberikan Kontribusi terbaik bagi anak-anak bangsa yang tertimpa musibah ini.


Dokumetasi : 









Baca selengkapnya »

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog