Ini dikarenakan banyak ayah merasa bahwa fungsi atau perannya hanya mencari nafkah semata, sebagian besar ayah lebih memilih sibuk tenggelam dalam pekerjaannya atau bisnisnya.
Jika didalami lagi, penyebabnya bisa karena aqidah (keimanan), banyak ayah tidak menyadari bahwa mendidik anak adalah bagian dari aqidah. Padahal Dialog ayah dan anak di AlQuran mencapai 14 dialog, dari 17 dialog antara orangtua dan anak. Dan Ayah ayah hebat di alQuran, keimanan mereka berwujud pada misi hidup yang hebat dan kemampuan mendidik anak yang keren dan bijak.
Penyebab lainnya bisa jadi karena ego yang cidera, salah karir, tidak jelas misi hidupnya, tidak punya sosok ayah yang hadir membersamai ketika masa anak, terlalu banyak dekat ke ibu, dsbnya
Diperparah juga oleh sistem pendidikan di sekolah maupun di rumah, tidak pernah menganggendakan serius bagaimana menumbuhkan fitrah kelelakian sehingga berkembang paripurna menjadi peran keayahan bahkan tak pernah memberitahu apa sesungguhnya peran sejati seorang ayah.
Sebagian ayah yang mulai menyadari kekurangan perannya, namun bingung dari mana memulainya.
Tulisan ini ingin memaparkan 2 hal, yaitu kesejatian peran Ayah sesuai aspek fitrahnya, dan bagaimana mengukur indeks fitrah keayahan agar mengetahui "seberapa ayah" diri kita atau suami kita, agar kelak mudah merencanakan pengembangannya untuk menjadi ayah sejati.
A. Peran seorang Ayah atas fitrahnya atau fitrah Keayahan adalah sebagai berikut:
1. A Man of Mission & Vision,(Fitrah Keimanan)
Sepanjang sejarah Peran seorang Ayah adalah pemimpin yang membangun Aqidah (faith & spirituality) atau Keimanan. Wujud keimanannya akan nampak pada kejelasan Misi Hidup dan Visi Hidupnya juga nilai nilai (core value) yang diyakininya baik disadari atau tidak. Ketika menikah Misi Hidupnya ini menjadi MIsi Keluarga, ayahlah yang menemukan Misi Keluarga, menunjukkan cara menempuhnya dan menarasikannya dengan hebat. Family Mission ini kelak menjadi family business dan family legacy sebagai perjuangan utama yang dilakukan bersama anak dan pasangan serta bisa diwariskan
2. Professionalisme or Business Builder (Fitrah Bakat)
Peran ayah juga adalah pembangun profesionalisme baik dalam karir maupun bisnis atas fitrah bakatnya. Ayah di masa lalu menurunkan profesinya pada anak anaknya, menjadi guide and coach talent sejak di rumah sampai kepada bisnis keluarga. Ayahlah yang membawa Family Mission menjadi Family Business termasuk family branding untuk memberikan solusi kepada masyarakat dalam satu atau lebih bidang kehidupan dalam profesi atau bisnis.
3. Thinking System Builder (Fitrah Belajar dan Bernalar)
Peran ayah adalah juga pembentuk sistem berfikir dan nalar (logika) bagi anak dan pasangannya. Ayahlah yang merancang grand design pengetahuan dan pembelajaran di rumah, merancang family innovation melalui pengelolaan aset pengetahuan dan kearifan di keluarga.
4. Masculinity Supplier & Education Responsibility (Pensuplai Maskulinitas - Fitrah Seksualitas)
Peran Ayah berikutnya adalah sebagai pensuplai maskulinitas (75%) bagi anak lelaki agar tangguh dan (25%) bagi anak perempuan agar tidak rapuh. Aktifitasnya adalah membangun cinta dan kedekatan dengan kualitas dan kuantitas relasi yang cukup baik.
Dalam dimensi maskulinitasnya ini pula, para Ayah menjadi Imam (pemimpin) sekaligus memiliki peran PenanggungJawab Pendidikan di keluarganya. Ia barangkali lebih sering di luar rumah, namun tanggungjawab pendidikan ada penuh di tangannya, dan ini memudahkan istrinya di tataran eksekusi keseharian.
5. Ego System & Eco System Builder: (Fitrah individualitas dan Sosialitas)
Peran ayah berikutnya adalah sang Pembangun Sistem Ego (fitrah individualitas) melalui Self Acceptance & Self Awareness, agar kelak anak mampu hidup dalam sistem sosialnya. Bermain bersama ayah adalah melatih kehidupan bersosial.
6. Narator Peradaban & Great Communicator (Fitrah Bahasa dan Estetika)
Ayah adalah sang narator peradaban. Dialah yang membangun kesantunan bicara, mampu menarasikan misi perjuangan keluarganya, membangun keindahan, keharmonian, kedamaian, dan kesantunan di rumah.
Seorang Ayah harus "sakti" lisan dan telinganya.
7. Family Growth and Development Builder (Sang Raja Tega - Fitrah Perkembangan)
Ayah berperan mengembangkan mindset dan kedewasaan serta ketangguhan. Peran ayah dalam dimensi peran ini adalah "Sang Raja Tega", atau pembangun ketangguhan di rumah, memberi ruang seluasnya untuk mengambil peran dan tanggungjawab bagi anak dan istrinya.
8. Health & Physical Skill Developer (Fitrah Jasmani)
Ayah adalah juga pengembang keterampilan fisik, kesehatan atau budaya hidup sehat di rumah. Sejak pola makan, pola tidur, pola gerak dan pola bersih. Ayahlah sebenarnya mengembangkan kesehatan fisik dan lingkungan, makanan halal dan thoyieb (nature food), mencegah stress dll Ayah juga yang melatih olahraga atau keterampilan fisik tertentu untuk membangun kesehatan personal maupun komunal.
_________________
B. Fitrah based Life Fathering Assessment
Lihat gambar lingkaran di bawah
KIta akan mengukur seberapa indeks keayahan diri kita, sebelum kita nanti merencanakan pengembangannya
Bagaimana cara mengisinya, tunggu tulisan berikutnya
Dalam skala 1–10, silahkan dengan jujur, diberi score ada di level berapa Peran Keayahan anda dalam 8 area peran ayah sesuai fitrah keayahan
1. A Man of Mission & Vision:
Berikan Score 1 – 3 jika tidak punya Misi Personal atau masih mencari atau masih generik misalnya "ingin bermanfaat" atau "ingin beribadah" atau "ingin seperti orang shalih" dll. Belum memiliki nilai (core value) yang diyakini sejak muda. Merasa tidak penting punya misi hidup atau tidak merasa bahwa misi hidup adalah bagian penting dari keimanan.
Beri Score 4-5 jika Ayah sudah punya Misi Personal spesifik tapi belum jadi Misi Keluarga yang didukung penuh bersama. Sulit mensinergikan dengan misi pasangan atau bingung mengaplikasikannya. Belum menjadi hal yang menjadi landasan penuh bagi semua pengambilan keputusan di rumah seperti keputusan pengembangan kurikulum di rumah, keputusan bisnis,
Beri Score 6-7 Jika Misi Ayah sudah mantap menjadi Misi Keluarga yang sudah disepakati dan disinergikan dengan pasangan, sudah tahu bagaimana mengaplikasikannya dan sudah menjadi landasan pengambilan semua keputusan di keluarga tapi belum banyak menebar manfaat di masyarakat.
Beri score 8 – 9 Jika Misi Ayah dan nilai nilai yang diyakini Ayah sudah menjadi Misi Keluarga dan Core Value Keluarga serta sudah menjadi ruh dari semua aktifitas keluarga dalam semua aspek kehidupan di rumah dan di masyarakat, serta sudah banyak manfaatnya untuk sekitar
Beri score 10. ... (biarkan kosong untuk pengembangan)
________________
2. Professionalisme & Enterpreneurship Builder:
Beri score 1- 3 jika belum kenal diri atau belum sadar bakat bahkan merasa tidak nyaman dengan karir (salah karir) atau merasa salah bisnis.
Beri score 4-5 Jika tahu dan sadar bakat tapi untuk kepentingan diri sendiri, belum berwujud menjadi karya solutif bagi perjuangan misi keluarga dan atau belum berwujud dalam upaya membangun professionalisme atau kewirausahaan di keluarga sesuai bakat anggota keluarga masing masing
Beri score 6-7 Jika bakat sudah menjadi karya solutif di masyarakat yang mendukung misi keluarga tapi masih sedikit manfaatnya dan tidak banyak melibatkan keluarga sehingga belum banyak berdampak pada budaya professionalisme atau kewirausahaan di keluarga khususnya dalam kinerja dan moral
Beri Soce 8-9 Jika bakat sudah menjadi karya solutif di masyarakat yang mendukung misi keluarga dan cukup banyak manfaatnya dan banyak melibatkan keluarga sehingga berdampak besar pada budaya professionalisme atau kewirausahaan di keluarga khususnya dalam kinerja dan moral
Beri score 10. ... (biarkan kosong untuk pengembangan)
________________
3. Logic & Thinking System Builder :
Beri score 1-3 jika secara personal tidak memiliki gairah atau antusias dalam belajar dan bernalar, terutama dikaitkan dengan pengembangan pengetahuan keluarga bukan hanya karir
Beri score 4-5 jika sudah bergairah belajar, tapi hanya untuk personal dirinya, belum membangun budaya bernalar dan berinovasi di rumah. Tidak memiliki relevansi antara gairah belajarnya dengan Misi Keluarga atau dengan Karya Solutifnya bagi masyarakat atas Misi Keluarganya
Beri score 6-7 Jika sudah dengan serius membangun budaya berlogika dan berinovasi seperti riset riset sederhana maupun cukup serius di rumah dan antusias belajarnya sudah ada relevansi yang kuat dengan pengembangan karya solutif di masyarakat atas Misi Keluarga. Namun masih sedikit manfaatnya di ruang publik.
Beri score 8-9 Jika seperti pada score 6-7 namun manfaatnya belajar dan inovasinya sudah dirasakan mendalam di rumah dan meluas di masyarakat.
Beri score 10. ... (biarkan kosong untuk pengembangan)
________________
4. Masculinity Supplier & Education Responsible:
Beri score 1-3 jika secara personal masih galau menjadi ayah bahkan merasa kurang jantan atau kurang tangguh. Begitupula dalam membangun relasi cinta dgn keluarga masih terbatas atau kurang baik.
Beri score 4-5 Jika merasa mantap menjadi lelaki dan menjadi ayah, cukup tangguh sebagai lelaki dan memiliki tanggungjawab besar sebagai ayah, namun belum membangun kedekatan dan menularkan peran kelelakian atau keayahan (khususnya bagi anak lelaki) di rumah. Tidak punya idea menyiapkan anak lelaki menjadi lelaki atau ayah yang tangguh, termasuk tidak punya idea menyiapkan anak perempuan agar tidak rapuh dan memahami lelaki sejati.
Beri score 6-7 Jika sudah mengambil penuh tanggungjawab dan peran kepemimpinan seorang Ayah dalam mendidik keluarga, menularkan peran keayahan melalui kedekatan yang intensif. Mampu memberi supply maskulinitas pada anak lelaki agar tangguh dan memberi supply maskulinitas pada anak perempuan agar tidak rapuh melalui beragam aktifitas di rumah. Mampu menyiapkan program agar anak kelak menjadi ayah dan ibu yang baik. Ini sekaligus menjalankan peran regeneration parenting, yaitu menyiapkan anak agar melanjutkan perjuangan misi keluarga.
Beri score 8-9 Selesai dengan peran keayahan di rumah dan mampu mendorong peran keayahan dalam kehidupan sosial (mutaqina imama) di masyarakat. Ini dilakukan dalam mewujudkan Misi Keluarga.
Beri score 10. ... (biarkan kosong untuk pengembangan)
________________
5. Ego System & Eco System Builder:
Beri score 1-3 jika secara personal masih tidak percaya diri, sering cemas ketika bersosial bahkan dalam mengambil keputusan di keluarga. Banyak menyerahkan tanggungjawab pada istri. Atau sebaliknya, sering egois dan sibuk dengan diri sendiri.
Beri score 4-5 Jika merasa mantap mengenal diri dan punya cukup percaya diri, memiliki keyakinan atas kemampuan diri, punya ego yang baik (bukan egois) untuk melindungi keluarganya, sementara juga nyaman bersosial di masyarakat, terlibat di beragam komunitas. Namun belum membangun atau tidak punya idea membangun ego anak dan istri di dalam keluarga.
Beri score 6-7 Jika Ayah sudah mengambil penuh tanggungjawab dan peran kepemimpinan dalam keluarga, menularkan ketangguhan dan ego melalui upaya membangun kepercayaan, memberikan hak hak masa anak pada waktunya, begitupula konsistensi menegakkan aturan baik di keluarga, dalam konteks menjalani hidup di keunikan alam sekitar maupun di dalam keunikan kehidupan sosial. Namun kepemimpinan di rumahnya belum melebar banyak ke masyarakat.
Beri score 8-9 Mampu melebarkan dan membesarkan manfaat keluarga kepada ruang sosial kehidupan yang lebih luas, mampu berkolaborasi sekaligus memimpin jika diperlukan. Siap menjadi imam dan siap menjadi ma'mum (collaborative leadership). Pada titik ini keluarga eksis di masyarakat, menjadi icon bagi manfaat tertentu di masyarakat, dan memiliki family branding atas manfaat di masyarakat.
Beri score 10. ... (biarkan kosong untuk pengembangan)
________________
6. Narrator of Civilization and Great Communicator :
Beri score 1 – 3 Jika Ayah tidak punya dialog yang baik di rumah. Tidak sensitif terhadap perasaan istri dan anak. Penutur dan komunitor yang buruk.
Beri score 4 – 5 Jika Ayah penutur dan pendengar yang baik, cukup banyak dialog namun dialog atau tutur yang ada sebatas membangun komunikasi dan belum jadi narasi besar yang relevan dengan Misi Keluarga.
Beri score 6 – 7 Jika narasi Ayah sudah disampaikan dengan jelas dan utuh di ruang keluarga, membangun narasi dan budaya untuk memperindah peradaban seperti mendamaikan manusia dan melestarikan bumi. Narasi Ayah sudah relevan dengan MIsi Keluarga dan mampu menginspirasi keluarga dalam mewujudkan misi keluarga untuk semakin melebarkan manfaatnya di masyarakat secara mendalam, namun sampai sekarang masih sedikit manfaatnya di masyarakat.
Beri score 8 – 9 Jika narasi Ayah sudah semakin kuat mewarnai misi keluarga dan melebar manfaatnya di masyarakat, memberikan kedamaian dan kelestarian dstnya.
Beri score 10. ... (biarkan kosong untuk pengembangan)
________________
7. Personal Growth and Development Builder:
Beri score 1 – 3 jika Ayah merasa banyak hambatan untuk merubah mindset apalagi mengembangkannya. Merasa kurang dewasa dan tak tangguh. Secara umum merasa stuck dan tidak ada pengembangan diri intensif di rumah maupun dalam karir dsbnya. Kehidupan sangat membelenggu dan jebakan rutinitas atau masa lalu menghalangi segalanya
Beri score 4 – 5 Jika Ayah merasa cukup dewasa. Memang ada mindset yang harus dirubah serta dikembangkan, namun merasa yakin mampu melakukannya walau sulit. Namun masih dalam skala pengembangan diri personal, belum berupaya serius untuk menjadi pengembangan diri di rumah untuk anak dan istri. Apa yang dilakukan masih sedikit membangun kedewasaan keluarga dan belum relevan dengan Misi Keluarga
Beri score 6 - 7 jika pengembangan kedewasaan sudah berjalan baik di keluarga, sudah relevan dengan Misi Keluarga namun sedikit dampaknya bagi perjuangan mewujudkan Misi Keluarga sehingga masih sedikit manfaatnya bagi kehidupan dan masyarakat.
Beri score 8 – 9 Jika pengembangan kedewasaan Ayah memberi dampak cukup besar pada keluarga dan masyarakat karena relevan radikal dengan Misi Keluarga
Beri score 10. ... (biarkan kosong untuk pengembangan)
________________
8. Healthy & Physical Skill Developer:
Beri score 1 -3 jika tidak ada tradisi rutin untuk pola gerak, pola makan dan makanan, pola tidur serta pola kebersihan di rumah. Pola kesehatan yang buruk secara personal
Beri score 4 – 5 Jika Pola kesehatan Ayah sudah sangat baik, nampak dalam upayanya sebagai "coach kesehatan" di dalam keluarga untuk membangun tradisi gerak atau olahraga yang teratur dan seru, pola makan dan makanan yang baik, pola tidur dan istirahat yang bagus, serta pola bersih yang teratur, namun nampak belum direlevan dengan Misi Keluarga, atau tidak direncanakan untuk mendukung Misi Keluarga.
Beri score 6 – 7 Jika hidup sehat sudah menjadi budaya di rumah dengan Ayah sebagai perancang pola hidup sehat khususnya pola gerak dan pola tidur yang baik namun belum mendukung perjuangan Misi Keluarga. Memperjuangkan misi keluarga adalah perjuangan besar sehingga membutuhkan kesiapan fisik yang relevan
Beri score 8 - 9 jika secara keseluruhan, ayah berhasil merancang dan membangun budaya sehat di rumah dan sudah berhasil direlevankan dengan misi keluarga dan mendukung penuh perjuangan mewujudkan misi visi keluarga sehingga semakin banyak menebar manfaat. Terkait bidang kesehatan, walau bukan misi keluarga, ayah bisa juga melebarkan budaya sehat di rumah, kepada masyarakat sekitarnya.
Beri score 10. ... (biarkan kosong untuk pengembangan)
________________
C. Pengembangan Fitrah Keayahan
Jika sudah diberi score, maka
1. Jadikanlah bahan renungan dan refleksi, mengapa score itu terjadi,
2. Galilah lebih dalam apa penyebabnya. Temukan akar masalahnya
3. Munculkan idea2 kreatif untuk mengembangkannya.
4. Buatlah draft atau prototype rencana pengembangannya dan inventaris siapa yang dapat membantu. Detailkan waktu, biaya dan durasinya.
5. Konfirmasikan dengan pasangan
6. Ekskusi rencana pengembangan
7. Berdoalah agar diberikan Taufiqullah.
Mari sambut panggilan Allah SWT untuk menjadi Ayah Sejati, InsyaAllah Allah akan mampukan dan membuat kehidupan kita menjadi semakin baik.
Salam Pendidikan Peradaban
Sebagai catatan: Jika kebanyakan score adalah 1-3 , maka ada kemungkinan mengalami banyak Ilness atau luka di masa lalu atau sepanjang pernikahan. Ini kemungkinan memerlukan terapi serius jika diperlukan.