Search

Content

Senin, 14 Maret 2011

Belajar dari Pak Tomo, Ketua PMI Purwokerto

Pak Tomo Paling Kiri

Hari ini Senin 14/03/2011, saya berkesempatan bertemu dengan drg Sutomo Tirto Sudarmo Ms Ketua PMI yang pada tanggal 24 Maret nanti akan segera Sertijab. Kami hendak menindaklanjuti terkait dana pembaca Radar Banyumas yang akan dipergunakan untuk pembangunan Sekolah di daerah Sleman Yogyakarta.

Janji pertemuan yang dihadiri PKPU,PMI, dan Radar Banyumas pukul 10.00, tapi kami sengaja hadir lebih pagi, Alhamdulillah ada banyak ilmu yang saya dapatkan dari Pak Tomo yang sudah hampir 20 tahun terlibat di PMI Purwokerto. Secara sederhana saya gambarkan P Tomo memiliki karakter hampir sama dengan Yusuf Kalla ketua PMI Pusat, orangnya lugas, visioner dan biasa bekerja cepat.

Saat ini PMI Purwokerto mempunyai layanan klinik 24 jam, dan setiap poli ditangani oleh dua orang dokter. Beliau bercerita ketika pertama merintis Klinik awalnya pasien hanya sekitar 3000 orang dalam satu tahun..sekarang sudah bisa melayani hampir 200 orang setiap harinya, dan slogan buka 24jam benar-benar di tepati,"dulu pernah ada dokter yang sempat kita mintai bantuan, suatu saat ada pasien yang datang jam 2 pagi, ternyata dokter itu baru datang 1 jam kemudian..pasien jengkel kemudian berkata..ini buka 24 jam atau nunggu 24 jam untuk dapet layanan ?" sambil tersenyum P Tomo kemudian melanjutkan,"sejak itu dokter tersebut tidak lagi kami perbantukan, alhamdulillah dengan manajemen saat ini dengan menjaga slogan buka 24 jam bukan sekedar tulisan, masyarakat menjadi semakin percaya dengan layanan PMI.

Kunci dari semua keberhasilam kepemimpinan P Tomo sederhana,beliau selalu berkata pada setiap cabang PMI yang datang untuk studi banding.."kuncinya jika ingin PMI maju, cuma satu..jangan korupsi". Beliau juga salut dengan para aktivis LSM.." Kerja di LSM itu kerjaannya orang-orang gendheng, harus konsisten dan berani mendobrak dalam keterbatasan".

Saat ini PMI purwokerto selain Markaz berikut klinik dan Apotik di Jl Adhiyaksa, juga mempunyai gedung Megah di daerah Sokaraja dengan pembangunan menelan dana 5,5M. Gedung tersebut selesai dalam jangka waktu 3 tahun..dengan modal nekat, berawal dari dana 1,5 M dan bantuan Relawan Arsitek yang tidak mau dibayar..secara bertahap dapat diselesaikan dalam kurun waktu 3tahun.

Diakhir masa kepengurusannya, beliau bercerita kepada kami.."seusai dari PMI saya akan serius untuk menangani masalah Thalasemia (apa itu thalasemia : silahkan cek link berikut http://www.tanyadokteranda.com/artikel/2007/09/thalassemia-penyakit-yang-belum-ada-obatnya)yang semakin bertambah di Banyumas. Mulai dari edukasi dan chek gejala untuk dilakukan pencegahan pada keturunan selanjutnya untuk menekan jumlah penderita Thalasemia."

Hari ini saya belajar banyak.. :)




0 komentar:

Posting Komentar

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog