Search

Content

Selasa, 20 September 2011

Lewati Pemeriksaan 3 Jam, Tim PKPU Selamat Keluar dari Mogadishu




Catatan Perjalanan Tim PKPU ke Somalia (15)

Tiba di Nairobi Kenya
Setelah melewati pintu pemeriksaan selama tiga jam di Bandara Wajir, akhirnya Tim Kemanusiaan Indonesia, Aid For Somalia PKPU yang datang dari Mogadishu Somalia diizinkan masuk ke Nairobi, Kenya. Tim Kemanusiaan PKPU ini sukses menyalurkan bantuan untuk korban kelaparan di Mogadishu Somalia.

Dua peronil relawan PKPU yang berada di Mogadishu selama dua hari tersebut yaitu Ketua Tim Tomy Hendrajati dan Sukismo, telah keluar dengan selamat dari Mogadishu dan tiba di Nairobi Kenya pada Rabu malam (14/9/2011) pukul 07.40 waktu kenya atau 23.40 waktu Indonesia. Wajir merupakan daerah Kenya yang berbatasan langsung dengan Kenya. 

Jalur keluar dan masuk ke Mogadishu dari Kenya sangat berbeda. Untuk masuk ke Mogadishu dapat dilakukan melalui penerbangan dari Bandara Internasional Kenya dan mendarat di Bandara Mogadishu. Sebaliknya untuk kembali ke Nairobi tidak dapat dilakukan langsung, tetapi harus transit di Bandara Wajir .

Bandara Wajir hanyalah bandara kecil ukurannya seperti Bandara di Manokwari Papua. Bandara  ini sepertinya sengaja dijadikan bumper oleh Pemerintahan Kenya dalam menyaring siapapun orang yang masuk dari Somalia ke Kenya. Saringan cukup ketat juga diberlakukan Kenya di jalur darat dengan membuat hampir 23 check point atau pintu pemeriksaan terhadap kendaraan yang melintasi perbatasan. 

Kendaraan yang nekad melintas melabrak check point, siap siap saja ban kendaraannya robek, karena dipasang ranjau paku sebesar telunjuk orang dewasa yang dipasang membentangi jalan. Tapi anehnya, dari belasan titik pemeriksaan itu, tak satupun petugas keamanan dibekali senjata kecuali hanya pentungan.

"Hukum Rimba" di Bandara Mogadishu
Pengalaman tim kemanusiaan PKPU begitu mendarat di Bandara Mogadishu, Aden Abdulle menyebutkan, baru saja akan mendarat sudah terlihat jelas konsentrasi pengungsian yang tidak jauh dari pinggir lapangan pacu penerbangan. Tenda-tenda pengungsian berdiri dengan bebas. Pesawat rusak dibiarkan begitu saja di pinggir lapangan terbang. Uniknya lagi, kadang ada cerita  Jerapah melintasi lapangan pacu sehingga harus menunggu menjauh dari jalur akan digunakan pesawat terbang.

Kondisi lapangan terbang Mogadishu sangat semraut, tidak terawat. Jangan bayangkan anda akan melihat bandara internasional sekelas Soekarno Hatta, Polonia Medan ataupun BIM Minangkabau yang modern. Bandaranya Internasionalnya mungkin masih kalah di banding bandara kecil yang ada di Indonesia. 

Begitu naik pesawat,  berlakulah “hukum rimba”. Siapa yang duduk lebih awal maka dialah yang berhak duduk disitu. Siapa yang cepet akan dapat. Pramugari pesawat harus ekstra sabar, karena penumpang banyak yang bandel. Meski akan take off masih sibuk menelpon dan mondar mandir di dalam pesawat. Kedatangan tim kemanusiaan PKPU dari Mogadishu ini disambut gembira pihak KBRI di Nairobi yang ikut mengkhawatirkan kondisi keselamatan tim selama di Mogadishu.

:: Laporan Elfiyon Julinit dan Sukismo, Tim Kemanusiaan Indonesia, Aid For Somalia PKPU dari Nairobi Kenya.

0 komentar:

Posting Komentar

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog