Tarbawi bukanlah Tempo, Tarbawi bukan juga Kompas, bukan pula Sabili, tentu saja setiap media tidak ingin disamakan dengan media lainnya. Tarbawi membawa sendiri genrenya..membawa sendiri mahzabnya, mahzab tulisan Tarbawi, Tarbawi memberanikan diri dengan memposisikan dirinya sebagai media yang subyektif, reflektif, kontemplatif dan inspiratif. Tentu saja akan ada konsekuensi dengan hal ini, paling tidak Tarbawi tidak hanya sekedar membawa informasi, tapi juga memposisikan diri sebagai media yang mampu memberikan nilai dan kearifan tersendiri yang dapat di rasakan pembacanya.
M.Lili Nur Aulia salah satu pendiri Tarbawi, yang selama ini kita kenal sebagai penulis dengan spesialisasi alam Islami (dunia Islam) pernah berkata’seringkali kondisi penulisnya juga mempengaruhi hasil tulisannya, jadi kondisi ruhiah(kejiwaan) penulis sangat berperan dalam penulisan di Tarbawi ini. Karena, Majalah Tarbawi bukan sekedar membawa informasi, tapi juga nilai kearifan yang diharapkan mampu memberikan inspirasi, menggerakkan, mencerahkan dan memotivasi pembacanya.
Kalau berkunjung ke Tarbawi kita akan disuguhkan sebuah pemandangan menarik..dalam satu ruang kita akan dibawa menikmati sejarah majalah ini,tulisan dan foto berjajar rapi dengan sbuah narasi..
Dua hari saya berkesempatan berinteraksi langsung dengan jajaran Redaksi serta manajemen Tarbawi..dan saya memutuskan untuk bergabung dalam jajaran besar keluarga Tarbawi, sebagai Tarbawi Representatif..karena yang saya bawa bukan sekedar majalah, bukan sekedar profesi, tapi panggilan nurani mengajak sebagian besar kita untuk terus belajar menjadi Arif disaat hampir semua media menyuguhkan informasi yang semakin menyempitkan optimisme kita, semakin mengikis kepercayaan kita, semakin membuat paranoid dengan informasi negative yang terus membanjir bak cendawan di musim hujan. Disinilah saya mencoba memulai...
Terima Kasih kpd Ust Zairofi, M Lili Nur Aulia, Ust Edi Santoso, Mba Widowati,Bu Nani, dan seluruh jajaran Tarbawi..Jazakalloh atas semua Ilmunya, semua kearifannya..(kapan-kapan mau ya ke Purwokerto..bedah Tarbawi atau yang lainnya..)
0 komentar:
Posting Komentar