Hari ahad ini, 27 Mei 2012 agenda saya cukup padat, mulai sejak pagi hari jam 6 pagi sampai sore hari. Mengawali hari ahad pagi, seperti biasa memulainya dengan asupan ruhani dengan mengikuti agenda pengajian ahad pagi di Masji Gelora Indah Purwokerto. Tema hari ini tentang Tafsir QS. Al Falaq.
Sesuai jadwal selanjutnya ada undangan untuk menghadiri seminar yang diselenggarakan ASBISINDO singkatan dari Asosiasi Bank Syariah Indonesia Barlingmascakeb. Seminar dengan judul "Pengembangan Produk Bank Syariah Sesuai Keunikan dan Kebutuhan Keuangan Masyarakat Indonesia" bertempat di gedung Soemardjito lantai III, ada perubahan lokasi yang tadinya di lantai III Rektorat Universitas Jenderal Soedirman.
Peserta yang datang melebihi kapasitas ruangan, sayang hal ini tidak dari awal diantisipasi panitia, sehingga nampak beberapa peserta tidak mendapatkan tempat duduk, sampai akhirnya ada kursi tambahan. Hal ini tak mengurangi antusiasme peserta untuk mengikuti seminar nasional yang mendatangkan Tiga Narasumber yaitu DR. H. Ari Mooduto praktisi Perbankan Syariah yang cukup senior dan disegani dengan jam terbang tinggi baik didalam maupun diluar negeri. H. Yuslam Fauzi,MBA Ketua DPP ASBISINDO Dirut Bank Syariah Mandiri serta perwakilan dari Bank Indonesia Semarang.
Saya hanya bisa mengikuti satu sesi, yaitu sesi pertama yang disampaikan oleh DR. H.Arie Mooduto. Saya tidak begitu jelas judul materinya namun materi sesi ini sangat "Mantabs". Biasanya saya kurang antusias mengikuti seminar sejenis ini, karena biasanya lebih banyak bicara normatif tentang manfaat ataupun kelebihan Bank Syariah, namun DR. Arie sangat lain. Beliau membawakan dengan berapi-api dan profokatif, materinya lebih pada ideologisasi jihad melalui keuangan Syariah. Konstektual dengan spirit yang dibawa Rasulullah saw. Bagaimana ekonomi syariah ini dapat menjadi solusi dari peliknya permasalahan ketimpangan sosial yang membelit warga dunia yang selama ini dibelit oleh gurita kapitalisme.
Saya sepakat dengan beliau, bahwa misi perbankan syariah bukan semata untuk mencari keuntungan, tapi ada misi dakwah disana, ada misi pemerataan sosial dan mengurangi kesenjangan sosial yang selama ini tidak ditopang oleh ekonomi kapitalisme. Dan hal ini selayaknya di tindaklanjuti dengan terus menanamkan nilai-nilai spirit ideologi ini kepada seluruh karyawan dan pelaku yang terlibat dalam dunia perbankan syariah. Sehingga ketika bertumbuhan bank syariah, bukan semata-mata karena mengejar keuntungan, kasarnya ketika perbankan syariah ini melejit dan mulai dipercayai publik maka berlomba-lombalah para pelaku perbankan untuk membuka unit syariah maupun mendirikan bank-bank syariah baru. Akan sama ketika yang diusung adalah spirit mengejar profit, tidak ada bedanya dengan ekonomi kapitaslisme, apalagi ketika persaingan diantara perbankan syariah yang tumbuh menjadi membingungkan ummat.
Saya nasabah loyal Bank syariah, Usai seminar, saya berharap semoga bertumbuhannya Bank-bank syariah di negri ini mampu menjawab dan menjadi salah satu solusi permasalahan ummat. Sayang saya tidak dapat mengikuti seminar ini sampai akhir.
0 komentar:
Posting Komentar