Search

Content

Tampilkan postingan dengan label Humanitarian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Humanitarian. Tampilkan semua postingan
0 komentar

Jemput Sampah Ala Bank Sampah Kemijen


Salah satu kesibukan pegiat Bank Sampah Kemijen 1, yaitu proaktif menjmput sampah ke nasabahnya. Tentu dengan layanan ini menjadi salah satu nilai tambah yang saling menguntungkan.

Program yang berpusat di Kp Depo Indah Kemijen Kota Semarang ini melayani nasabah yang akan menabung sampahnya setiap hari Ahad jam 07.00 s.d. 12.00.

Program pemberdayaan masyarakat ini telah berjalan sejak tahun 2013 yang merupakan kerja sama PT. Indonesia Power dan PKPU sebagai upaya memberi solusi pada persoalan sampah dan lingkungan.
Baca selengkapnya »
0 komentar

Dua Sekolah PKPU di Myanmar Di Resmikan Oleh Ibu Mentri Luar Negri



Alhamdulillah sah telah diresmikan sekolah (PKPU) Indonesia di Sittwe, Rakhine - Myanmar oleh Ibu Menlu Retno Marsudi, Semoga jadi salah satu jalan kebaikan bagi rakyat tertindas etnis Rohingya di Myanmar, bahwa ada banyak saudara - saudara muslimnya yg peduli.
Kita boleh bermimpi, suatu saat nanti hak-hak dasar etnis rohingya di Myanmar terpenuhi, yaitu diakui sebagai warganegara, setara dalam hak dan kewajiban, diberikan kebebasan dalam melaksanakan keyakinannya sebagai muslim.




-------
REPUBLIKA.CO.ID, SITTWE -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi meresmikan dua sekolah yang dibangun dari donasi masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui Lembaga Kemanusiaan PKPU. Menlu tiba di Sittwe, Provinsi Rakhine State, Myanmar pada Sabtu (21/1).

Rombongan Menteri yang didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar Ito Sumardi, tiba di Bandara Sittwe pada siang hari, kemudian rombongan melanjutkan perjalanan ke sekolah yang berada di Hla Ma Chae dan Thet Kay Pyin Ywar Ma. Rombongan disambut antusias oleh anak-anak murid sekolah yang mengibarkan bendera kecil merah putih bersama bendera Myanmar.

Retno merasa bangga dapat meresmikan dua buah sekolah di Rakhine State. Menurut dia, pembangunan sekolah ini merupakan bukti nyata dari kuatnya persabahatan masyarakat Indonesia dengan Myanmar. Secara khusus Retno, memberikan penghargaan kepada PKPU yang telah berhasil mengumpulkan dana untuk pembangunan sekolah ini.

Presiden Direktur PKPU Human Initiative Agung Notowiguno menjelaskan pembangunan sekolah tersebut salah satu bentuk sinergi yang luar biasa antara lembaga kemanusiaan yang ada di Indonesia dengan pemerintah Indonesia. "Dimana beberapa NGO di Indonesia membuat sebuah aliansi yang dinamakan Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia (disingkat ALKI) bersama pemerintah dalam hal ini Kementerian Luar Negeri mempunyai tujuan yang sama terkait pelaksanaan program kemanusiaan yang ada di Myanmar,” kata Agung, melalui siaran pers.

Pendirian sekolah ini di Rakhine State, kata Agung menunjukan kerjasama yang kuat antara masyarakat dan pemerintah Indonesia bagi program Myanmar. Sebelum peresmian sekolah, Menlu Retno bersama rombongan Dubes RI untuk Myanmar, Kementerian Luar Negeri dan Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia menghadiri Handover Ceremony of the Humanitarian Assistance for Rakhine State di gedung pemerintah Rakhine. Acara ini ditutup dengan penyerahan bantuan 10 truk makanan bagi masyarakat Rakhine State dari Indonesia Humanitarian Aid.
Menlu Resmikan Dua Sekolah PKPU di Myanmar : http://republika.co.id/.../ok6qv5368-menlu-resmikan-dua...
Indonesia Bangun Dua Sekolah di Rhakine Myanmar http://kom.ps/AFvv8k
Dua Sekolah Donasi Masyarakat Indonesia Resmi Dimanfaatkan Masyarakat Rakhine State http://www.tribunnews.com/.../dua-sekolah-donasi...
Sumber : PKPU Eson
Baca selengkapnya »
0 komentar

Yatim Penerima Beasiswa Be A Star PKPU Ceria Menikmati Steak





SURAKARTA – Keceriaan anak-anak yatim penerima beasiswa ‘Be A Star’ PKPU KCP Solo mewarnai suasana Rabu sore (25/6/2014) di sudut kota Solo. Tiap bulannya, PKPU KCP Solo melakukan pendampingan kepada 25 anak yatim non panti dari daerah Banjarsari, Jebres, dan Serengan Surakarta. Pendampingan tersebut untuk memotivasi serta menguatkan pengenalan keislaman mereka untuk senantiasa belajar dengan sungguh-sungguh.

Bertempat di Warung Steak, mereka bercengkrama lepas, bermain dan berdiskusi, sejenak melepas ketegangan usai menjalani ujian kenaikan kelas. Bunda Lia, mengajak anak-anak menikmati steak, bersama beberapa orang tua asuh yang ikut menghadiri acara ini.



Dimulai dengan permainan perkenalan, kemudian masing-masing anak bercerita tentang cita-cita dan makanan kesukaan. Hampir sebagian besar mereka menyukai nasi goreng. Sedikit getir, saat tim PKPU KCP Solo mengetahui hal tersebut, karena bisa jadi masakan ini yang sering mereka nikmati dalam kesehariannya.


Bunda Endang kemudian bercerita, bagaimana beliau mempunyai pengalaman spiritual, selalu senantiasa berprasangka baik pada Allah SWT. Beliau juga bercerita tentang pernikahannya sampai usia 14 tahun belum diberikan amanah dan karuniai putra, namun beliau tetap optimis dan kemudian merawat anak yatim sampai sekarang menjadi dokter. Dirinya juga sering bersedekah dan senantiasa selalu berprasangka baik kepada Allah SWT.

Sampai di usia 14 tahun pernikahannya, Allah SWT memberikan amanah kepada beliau seorang putra. Subhanallah. Allah memang senantiasa menyanyangi hambanya yang sabar. Bunda Enda berpesan kepada anak-anak untuk selalu menjaga shalat dan terus semangat untuk belajar.



Tiba acara utama, anak-anak yatim penerima beasiswa PKPU bersemangat memotong seiris demi seiris daging steak, kemudian memasukkan kedalam mulut mungil mereka. Terlihat sunggingan senyum mengembang di wajah mereka semua, membuat hangat suasana.

Usai acara, mereka pun ikut berdoa bersama. Semoga seluruh donatur PKPU mendapat balasan dari Allah SWT dan juga Allah SWT menguatkan serta meneguhkan mereka agar menjadi anak-anak yang shalih, kuat dan kelak menjadi salah satu orang-orang terbaik bagi bangsa dan agama. (PKPU/Indra/Solo)
Baca selengkapnya »
0 komentar

Layanan Kesehatan Gratis di Ngadirejo Kartasura



Minggu, 16 Februari 2014, Bertempat di Mushola Al Mukmin, di Dusun Ngadijayan, Desa Ngadirejo Kartasura, Tim PKPU Solo mengadakaan layanan kesehatan gratis untuk warga.Program ini dinamakan Program Layanan Kesehatan Keliling (PROSMILING) Warga bisa memeriksakan kesehatannya, termasuk cek kolesterol, gula darah dan asam urat.

PKPU Solo bekerjasama dengan apotik 28 dalam melaksankan kegiatan ini. 



Baca selengkapnya »
0 komentar

Gunung Kelud Meletus, Solo tertutup Abu Vulkanik


Pagi hari, Jum'at tanggal 14 Februari 2014 semenjak subuh, Solo mendadak gulita, saat saya keluar jalanan sudah gelap dan tertutup abu vulkanik. Ternyata akhirnya kelud meletus juga. Jarak yang lumayan jauh dari Gunung Kelud yang berada di Kediri Jawa Timur, abunya masih cukup tebal sampai di Solo.

Kami berinisiatif untuk menyebarkan masker, tak kurang 1.000 masker di bagikan kepad warga yang mulai beraktifitas di pagi hari. Kemudian mulai merenanakan Tim untuk di berangkatkan ke lokasi letusan di Gunung Kelud.






Baca selengkapnya »
0 komentar

Bantuan Logistik Untuk Korban Banjir Pati Masih di Salurkan




Setelah melakukan asesment di desa Mintobasuki, Tim PKPU Solo kembali mengirimkan tim untuk distribusi bantuan. Berangkat dari Solo, Tim PKPU juga membawa bantuan yang telah di kumpulkan oleh SIT Al Abidin. Bantuan berupa beras, minyak, selimut, makanan cepat saji.

Tim mendistibusikan bantuan di beberapa titik, selain di desa Mintobasuki, salah satunya yaitu desa Pasuruhan. Desa pasuruhan masih tergenang air, jarak tempuh dari kota Pati sekitar satu jam perjalanan. Tim sampai lokasi malam hari, dan langsung melakukan proses pendistribusian bantuan ke pada warga masyarakat terdampak. Selanjutnya, bantuan juga akan disalurkan kembali di beberapa titik lokasi kekesokan harinya dengan dibantu oleh relawan lokal.

Semoga banjir  Pati bisa segera surut, dan warga bisa beraktifitas seperti semula. Terimakasih banyak kepada para donatur dan relawan yang sudah membantu proses respon tanggap banjir Pati.

















Baca selengkapnya »
0 komentar

Banjir Setinggi dua Meter di Desa Mintobasuki Pati



Desa Mintobasuki, merupakan daerah yang juga terdampak parah , rumah rumah warga terendam banjir setinggi lebih dari dua meter, dan air berarus deras. Nampak dirumah rumah warga ada tempat untuk berlindung dari banjir, semacam balai balai tinggi di dalam rumah, dan warga sudah bersiap dengan sampan sampan kecil.

Air banjir selain berarus, juga nampak jernih. Tim menggunakan perahu LCR bermesin untuk asesment lokasi, sempat baling baling perahu terperangkap jaring waktu melewati daerah persawahan. Air didalam sumur ikut meluap semakin menambah tinggi dan lama untuk surut. Kami melakukan asesment untuk kemudian data ini menjadi masukan untuk bantuan yang akan dikirim selanjutnya oleh tim kedua.





Baca selengkapnya »
0 komentar

Layanan Kesehatan dan Distribusi Logistik Untuk Terdampak Banjir di Desa Dengek Pati



Pati, 31 Januari 2014 Tim PKPU Solo dan Tim Rescue PKPU Pusat terus melakukan aktifitas layanan kesehatan kepada warga terdampak banjir di Pati. Setelah sehari sebelumnya di desa Sinoman,  aksi hari ini bertempat di Desa Dengkek. Rumah - rumah warga masih tergenang banjir cukup tinggi, sehingga tim PKPU masih menggunakan perahu untuk melakukan layanan medis tersebut.

Selanjutnya di bagikan logistik berupa sembako untuk warga terdampak.






Baca selengkapnya »
0 komentar

Layanan Kesehatan Tim PKPU Tembus Banjir Sinoman Pati


Tim PKPU Solo melakukan layanan kesehatan untuk melayani warga terdampak Banjir di desa Sinoman Pati. Warga masih terisolir, karena jalan masih tertutup banjir,banyak warga yang memilih bertahan di rumah-rumah dari pada mengungsi.

Tim PKPU menggunakan perahu karet mengunjungi rumah-rumah warga untuk memeriksa kesehatan, dari jam 9 pagi sampai menjelang maghrib karena banyaknya warga yang dilayani.








Baca selengkapnya »
0 komentar

Selalu Saja Mereka Bisa Tersenyum



Saat ini tidak banyak yang bisa saya tuliskan dan ucapkan, saat terjadi gempa bumi di dataran dieng, dua desa yaitu Pekasiran dan Kepakisan adalah dua desa yang paling merasakan dampaknya. Rumah runtuh, dan bangunan sekolah pun ikut runtuh.

Tetap saja, dilokasi seperti ini, ada sosok-sosok tegar yang tidak terwakili dari lamanya usia mereka didunia, ketegaran itu muncul seringkali dari anak-anak yang dengan pikiran sederhanya. Melihat reruntuhan bangunan sekolahnya, mereka tetap bisa tersenyum, senyum tulus yang menginspirasi, senyum tulus yang menguatkan, seolah dari senyum itu mereka hendak berkata, kami berterima kasih atas perhatian saudara, ayah, bunda, kakak, sahabat yang jauh dan belum pernah dipertemukan. Tapi karena cintalah bantuan tersalur, karena cintalah senyuman itu tersungging, indah, teramat sangat indah.
Baca selengkapnya »
2 komentar

Tasripin,antara Media, Birokrasi,Lembaga Kemanusiaan dan Empati

Beberapa kali, selama pekan kemarin beberapa rekan mengontak saya, memberikan link berita tentang seorang anak yang hidup sendiri, sebatang kara kemudian mengasuh tiga orang adiknya. Saat itu yang terpikir di benak saya, jika kondisi ini sudah masuk media, kemungkinan besar anak itu pasti sudah ada yang akan membantu, dan juga birokrasi berwenang tentu tidak akan tinggal diam. Media mempunyai berita menarik, birokrasi panik dan berusaha melakukan pencitraan, pasti akan datang dan berbuat.

Benar selang beberapa hari kemudian pak bupati yang baru dilantik sekitar tiga hari kemudian datang, disaat yang sama kemudian berbondong datang para jurnalis, terhitung pada hari ini, senin 15/4 sosok tasripin muncul di halaman pertama Kompas.

Namun  saya tidak bisa tidur, saya gelisah. Setelah itu saya buka kontak beberapa teman di facebook, alhamdulillah ada seorang teman, mba Shinta dari  lembaga zakat Mafaza Peduli Ummat yang sudah berkunjung ke tempat Tasripin,. Dari narasi yang diceritakan, nampak ada ketimpangan antara pemberitaan media dengan kondisi sebenarnya. Bahwa ternyata Tasripin masih mempunyai keluarga besar. 

Pagi ini sebenarnya saya disibukkan dengan inisiasi kerjasama melakukan pengobatan gratis, alhamdulillah kegelisahan sayapun terjawab, saya di  telpon seorang bapak, beliau saat itu berada di Denpasar, meminta agar nantinya ditemani ke tempat Tasripin, siap untuk menanggung biaya pendidikan Tasripin. Cukup lama saya mendengarkan harapan sang bapak, saya yakin ini pula yang dirasakan sebagian besar yang membaca kisah Tasripin. Sebuah keinginan untuk membantu, tergerak untuk segera bertindak.

Siang itu juga, saya segera menuju lokasi Tasripin yang  terletak di Grumbul Pesawahan Desa Gunung Lurah Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Lokasi tanpa aspal, jika hujan akan sangat licin. Dengan tanjakan curam dan disebelah kanannya jurang. Saya harus berjalan kaki sekitar 3km, karena motor rekan saya Fuad tidak kuat untuk membawa kami berdua, sempat juga hampir nyungsep ke jurang ^_^.




Nampak ironis jika melihat kondisi di desa Tasripin, paradoks para pencari citra, saat itu banner calon kepala desa nampak bertebaran, termasuk didekat rumah Tasripin. Menjanjikan kemakmuran, menjanjikan kesejahteraan, ah biarlah itu saya khawatir terlalu berburuk sangka.

Sesampai dilokasi saya tidak mendapati satupun Jurnalis, syukurlah jadi lebih mudah untuk bersilaturahim. Hanya saja saya belum berkesempatan bertemu dengan Tasripin, salah satu Bank di daerah Cilongok baru saja membawa Tasripin ke Cilongok untuk dibuatkan tabungan, saya teringat baru saja saat berjalan ke lokasi berpapasan dengan mobil yang ternyata membawa Tasripin. Mudah-mudahan dikunjungan berikutnya saya bisa ketemu dengan Tasripin.

Sesaat saya berbincang dengan bu Rinten, ibu RT .  Disuguhi segelas air putih yang segera saya syukuri untuk kemudian teguk. Kemudian beliau berbincang, bercerita tentang awal mula kisah Tasripin bisa masuk media, bercerita tentang banyaknya jurnalis yang kemudian datang, bercerita tentang kedatangan Pak Bupati yang turun langsung membawa bantuan.

Sosok Tasripin yang beliau ceritakan, sama dengan yang saya dapati dari media, sosok seorang anak yang tangguh, berusaha mencari nafkah untuk membantu menyambung hidup adik-adiknya. Terbiasa memasak dan membantu memandikan adik-adiknya yang berjumlah tiga orang. Tentu saja bagi saya ini sebuah hal yang sangat luar biasa, anak ini sangat matang dalam memandang kehidupan. Banyak kasus serupa yang justru berujung pada depresi dan bunuh diri. Kebersahajaan dan ketangguhan sosok Tasripin ini yang saya yakin menyentuh hati-hati sebagian besar masyarakat dari berbagai kalangan yang akhirnya tergerak untuk membantu.




Ketika memasuki rumah Tasripin yang sederhana, yang nampak sudah di cat. Saya disambut kerabatnya, Bibinya yang selama ini turut membantu menopang kehidupan Tasripin, sering mengirimkan masakan dan rutin memberikan beras. Rumahnya walau teramat sangat sederhana nampak bersih, ternyata ini hasil sentuhan ibu-ibu dermawan yang ikut mengecat, kemudian merapikan rumahnya, sekali lagi disini saya melihat sentuhan hati yang bertemu. Ada juga ibu yang tergerak untuk segera menemui Tasripin sambil mengajak anak Balitanya.






Ketika adik Tasripin datang, setelah dimandikan tetangganya, saya tak tahan untuk kemudian memeluknya. Saya merasakan tarikan nafas. Saya merasakan degup jantung. Tasripin tetap sosok yang sangat berperan untuk menghidupkan denyut tadi. Paling tidak ketegarannya yang membuat adik-adiknya tetap bertahan. 

Saya bukan orang yang kompeten untuk berbicara advokasi, bukan orang yang berkompeten untuk berbicara tentang bahasa-bahasa jurnalistik. Dan saya bukan orang yang berkompeten berbicara politik. Fenomena Tasripin memang fenomena gunung es, namun yang lebih penting dari itu semua, saya sangat yakin dengan kecepatan rakyat bangsa ini untuk berempati. Banyaknya berita kekerasan, intoleransi, sara membuat hal ini tertutupi. Saya yakin dan teramat yakin lebih banyak bagian nadi bangsa ini yang siap berbuat dan berempati.




Disudut-sudut ruang jiwa rakyat republik ini butuh penyambung, yang mempertemukan empati dan inspirasi. Bertemu untuk saling membangun dan menghidupkan. Walaupun saya lihat cukup bertumpuk bantuan yang ada disalah satu sudut kamar Tasripin, ditengah banyaknya sangkaan tentang motif personal,media atau lembaga yang mengeksploitasi kisah ini. Saya bersyukur, ada titik yang menyatukan, empati. Saya yakin kisah ini akan terus berlanjut, sosok-sosok Tasripin ditempat lain semoga bisa dipertemukan dengan kekuatan media, bertemu dengan para pengemban amanah birokrasi,institusi dan lembaga kemanusiaan serta para dermawan dari semua kalangan usia, dari semua kalangan profesi. Karena seringkali, bukan saja sosok seperti Tasripin yang membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan inspirasi dari mereka.


Note : Saya sempat mengambil foto lokasi dan rumah Tasripin, jika anda berkesempatan dan berkeinginan menengok Tasripin saya dengan senang hati akan membantu anda ^_^ silahkan hub saya di no 081327943137 atau bisa berkunjung kekantor pkpu purwokerto.
Baca selengkapnya »

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog