Search

Content

Senin, 11 Juli 2011

Guru CLIMBER (Pendaki Tangguh)


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Selama dua pekan ini aktivitas diisi dengan pengalaman baru. Belajar mempersiapkan diri menjadi guru. Luar biasa deh yang namanya guru itu. Untuk berdiri di kelas selama 45 menit saja membutuhkan perencanaan yang rapih supaya kelas tidak membosankan. Kayak mau perang aja, senjata yang dibawa harus banyak.

 Nah, kemarin belajar bikin banyak senjata. Misalnya Lesson Plan, alpha zone, warmer, pre teach dan scene setting. Wah, kayaknya ribet banget ya. Tapi ternyata belum dicoba, jadi nggak boleh menyerah dulu. Kan mau perang? Ini jihad sesungguhnya :)

Tergambar dalam benak saya yang masih awam tentang dunia pendidikan.  Belajar untuk mengajar. Namun, bukan mengajar yang ‘sekedar’nya atau mengajar tanpa persiapan. Ya, mengajar sekaligus mendidik mereka menjadi generasi  agent of change.  Generasi yang akan menjadi ruh baru dalam tubuh umat ini. Mengajar yang sampai pada hati.

Terhibur dengan dunia baru yang akan saya jalani sekarang. Terbayang sebelumnya saya menjadi guru asrama SMA. Tentunya anak SMA berbeda dengan anak SMP. Kalau dulu, harus sering mengelus dada (baca: istighfar) karena melihat polah remaja akhir yang kritis abis. Boleh sih kritis tapi harus tetep santun :)  Terakhir ngelus dada 2 hari yang lalu, hanya karena music (hehe...yang ini ada di catatan sebelumnya).

Sekarang saya diamanahi menjadi guru biologi SMPIT.  Akan banyak cerita baru yang muncul ke depannya. Semoga Allah memudahkan saya memberikan ilmu kepada mereka. Menjadi ilmuwan sekaligus guru inspirasi bagi mereka. Aamiin...

Ada hal yang ingin saya share dengan teman-teman semua. Plan A saya setelah lulus kuliah adalah bekerja di laboratorium. Menjadi peneliti. LIPI adalah tujuan pertama saya waktu itu, hihi....pingin banget publikasi jurnal internasional dan meneliti  biodiversitas di seluruh nusantara dan menjadi ahli mikrobiologi (jadi kan enak bisa jalan-jalan saat ngambil sampel penelitian *hobi). Namun, Allah berkata lain dan qadarullah saya diberi amanah untuk menjadi seorang guru yang kebetulan adalah Plan B saya. Alhamdulillah.....

Ada hal yang berkesan dan menjadi salah satu inspirasi menjadi  guru.  Pernah nonton film laskar pelangi? Ya, film yang luar biasa. Mencerahkan, memotivasi dan membuat kita optimis menjadikan pendidikan di Indonesia lebih baik. Banyak pelajaran yang saya dapatkan. Pelajaran yang membuat saya berlinang air mata.

Film laskar pelangi menceritakan dua orang sosok luar biasa. Pak Harvan dan Bu Muslimah. Dan sepuluh anak-anak yang luar biasa. Meminjam istilah dari Pak Munif, inilah yang dinamakan sekolahnya manusia. Bukan jumlah murid yang diutamakan, melainkan kualitas guru yang nomer satu. Sekolahnya sudah mau tutup tapi gurunya luar biasa optimis menjadikan para murid mereka menjadi orang berilmu dan berkarakter.

Kecerdasan bukan dilihat dari nilai-nilai tapi dari hati, budi pekerti , akhlak dan agama. Tidak ada siswa bodoh yang ada hanya hambatan menyerap informasi. Disini intinya. Coba deh nonton filmnya lagi, ada adegan Pak Harvan sedang dongeng kisah nabi dengan begitu ekpresif di luar kelas. Metode ini menjadikan murid menyerap informasi dalam jangka panjang.  Nilai-nilai budi pekerti sangat masuk. Dan pelajaran tersebut akan terkenang sepanjang masa.

Inti dari film itu ada kutipan sebuah pesan yang saya catat. “Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya bukan untuk meminta sebanyak-banyaknya. Gurunya manusia adalah seorang CLIMBER (pendaki ulung), selalu MAJU walaupun banyak hambatan. MAJU terus sampai ke puncak tertinggi”.

Jadi, saya berfikir saya HARUS BISA. Insya Allah ada Allah yang akan bantu saya untuk menjadi GURU CLIMBER. Semangat! If  I think can, I CAN ! Dan misi baru saya adalah menempa mereka menjadi ilmuwan. Ya, untuk merebut kembali semua ilmu yang telah di rampas oleh orang-orang barat.

Profesi yang menjanjikan pahala di dunia dan akhirat. Bekerja untuk Allah. Menjadi guru adalah jihad. Jadi setiap tempat harus dijadikan medan jihad, setiap saat harus dijadikan momentum untuk berjihad, setiap gerak adalah ditujukan untuk jihad. Ada jihad di setiap detakan jantung hingga ia terhenti dalam kesyahidan...  Allahu Akbar!

Bismillahirrahmanirrahiim....
“....Allah akan mengngkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat....”  (TQS. Mujadilah : 11)


Al-Faqih menuturkan dari Abul Qasim Abdurrahman bin Muhammad, ia berkata,
"Saya tidak mengetahui sesuatu yang lebih utama daripada jihad di jalan Allah, kecuali menuntut ilmu. Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam rangka mencari satu bab ilmu, maka ia dinaungi oleh para malaikat dengan sayapnya dan didoakan oleh burung-burung di langit, binatang-binatang buas di daratan, ikan-ikan di laut, dan diberi oleh Allah pahala 72 orang yang benar. Oleh karena itu tuntutlah ilmu dan untuk ilmu itu carilah ketenangan, kesabaran, dan kesopanan, rendahkan dirimu terhadap guru juga kepada muridmu." 

Kota Nanas, 11 Juli 2011

Miftah Ayyash
http://afifahthahirah.multiply.com/

1 komentar:

Unknown says:
at: 2 September 2016 pukul 18.12 mengatakan...

Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

Posting Komentar

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog