Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Selama
dua pekan ini aktivitas diisi dengan pengalaman baru. Belajar
mempersiapkan diri menjadi guru. Luar biasa deh yang namanya guru itu.
Untuk berdiri di kelas selama 45 menit saja membutuhkan perencanaan yang
rapih supaya kelas tidak membosankan. Kayak mau perang aja, senjata
yang dibawa harus banyak.
Nah, kemarin belajar bikin banyak senjata. Misalnya Lesson Plan, alpha zone, warmer, pre teach dan scene setting.
Wah, kayaknya ribet banget ya. Tapi ternyata belum dicoba, jadi nggak
boleh menyerah dulu. Kan mau perang? Ini jihad sesungguhnya :)
Tergambar
dalam benak saya yang masih awam tentang dunia pendidikan. Belajar
untuk mengajar. Namun, bukan mengajar yang ‘sekedar’nya atau mengajar
tanpa persiapan. Ya, mengajar sekaligus mendidik mereka menjadi
generasi agent of change. Generasi yang akan menjadi ruh baru dalam tubuh umat ini. Mengajar yang sampai pada hati.
Terhibur
dengan dunia baru yang akan saya jalani sekarang. Terbayang sebelumnya
saya menjadi guru asrama SMA. Tentunya anak SMA berbeda dengan anak SMP.
Kalau dulu, harus sering mengelus dada (baca: istighfar) karena melihat
polah remaja akhir yang kritis abis. Boleh sih kritis tapi harus tetep
santun :) Terakhir ngelus dada 2 hari yang lalu, hanya karena music
(hehe...yang ini ada di catatan sebelumnya).
Sekarang saya
diamanahi menjadi guru biologi SMPIT. Akan banyak cerita baru yang
muncul ke depannya. Semoga Allah memudahkan saya memberikan ilmu kepada
mereka. Menjadi ilmuwan sekaligus guru inspirasi bagi mereka. Aamiin...
Ada hal yang ingin saya share
dengan teman-teman semua. Plan A saya setelah lulus kuliah adalah
bekerja di laboratorium. Menjadi peneliti. LIPI adalah tujuan pertama
saya waktu itu, hihi....pingin banget publikasi jurnal internasional dan
meneliti biodiversitas di seluruh nusantara dan menjadi ahli
mikrobiologi (jadi kan enak bisa jalan-jalan saat ngambil sampel
penelitian *hobi). Namun, Allah berkata lain dan qadarullah saya diberi amanah untuk menjadi seorang guru yang kebetulan adalah Plan B saya. Alhamdulillah.....
Ada
hal yang berkesan dan menjadi salah satu inspirasi menjadi guru.
Pernah nonton film laskar pelangi? Ya, film yang luar biasa.
Mencerahkan, memotivasi dan membuat kita optimis menjadikan pendidikan
di Indonesia lebih baik. Banyak pelajaran yang saya dapatkan. Pelajaran
yang membuat saya berlinang air mata.
Film laskar pelangi
menceritakan dua orang sosok luar biasa. Pak Harvan dan Bu Muslimah. Dan
sepuluh anak-anak yang luar biasa. Meminjam istilah dari Pak Munif,
inilah yang dinamakan sekolahnya manusia. Bukan jumlah murid yang
diutamakan, melainkan kualitas guru yang nomer satu. Sekolahnya sudah
mau tutup tapi gurunya luar biasa optimis menjadikan para murid mereka
menjadi orang berilmu dan berkarakter.
Kecerdasan bukan
dilihat dari nilai-nilai tapi dari hati, budi pekerti , akhlak dan
agama. Tidak ada siswa bodoh yang ada hanya hambatan menyerap informasi.
Disini intinya. Coba deh nonton filmnya lagi, ada adegan Pak Harvan
sedang dongeng kisah nabi dengan begitu ekpresif di luar kelas. Metode
ini menjadikan murid menyerap informasi dalam jangka panjang.
Nilai-nilai budi pekerti sangat masuk. Dan pelajaran tersebut akan
terkenang sepanjang masa.
Inti dari film itu ada kutipan
sebuah pesan yang saya catat. “Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya
bukan untuk meminta sebanyak-banyaknya. Gurunya manusia adalah seorang
CLIMBER (pendaki ulung), selalu MAJU walaupun banyak hambatan. MAJU
terus sampai ke puncak tertinggi”.
Jadi, saya berfikir
saya HARUS BISA. Insya Allah ada Allah yang akan bantu saya untuk
menjadi GURU CLIMBER. Semangat! If I think can, I CAN ! Dan misi baru
saya adalah menempa mereka menjadi ilmuwan. Ya, untuk merebut kembali
semua ilmu yang telah di rampas oleh orang-orang barat.
Profesi
yang menjanjikan pahala di dunia dan akhirat. Bekerja untuk Allah.
Menjadi guru adalah jihad. Jadi setiap tempat harus dijadikan medan
jihad, setiap saat harus dijadikan momentum untuk berjihad, setiap gerak
adalah ditujukan untuk jihad. Ada jihad di setiap detakan jantung
hingga ia terhenti dalam kesyahidan... Allahu Akbar!
Bismillahirrahmanirrahiim....
“....Allah
akan mengngkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat....” (TQS. Mujadilah : 11)
Al-Faqih menuturkan dari Abul Qasim Abdurrahman bin Muhammad, ia berkata,
"Saya
tidak mengetahui sesuatu yang lebih utama daripada jihad di jalan
Allah, kecuali menuntut ilmu. Barangsiapa yang keluar dari rumahnya
dalam rangka mencari satu bab ilmu, maka ia dinaungi oleh para malaikat
dengan sayapnya dan didoakan oleh burung-burung di langit,
binatang-binatang buas di daratan, ikan-ikan di laut, dan diberi oleh
Allah pahala 72 orang yang benar. Oleh karena itu tuntutlah ilmu dan
untuk ilmu itu carilah ketenangan, kesabaran, dan kesopanan, rendahkan
dirimu terhadap guru juga kepada muridmu."
Kota Nanas, 11 Juli 2011
Miftah Ayyash
http://afifahthahirah.multiply.com/
1 komentar:
at: 2 September 2016 pukul 18.12 mengatakan...
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Posting Komentar