Perang Iraq menyisakan kesedihan dan kepiluan yang mendalam. Sebuah kebohongan yang dibalut Arogansi yang melegalkan pembunuhan dengan dalih adanya senjata pemusnah massal yang sampai saat ini tidak terbukti. Pedulikah mereka setelah pundi-pundi emas hitam memenuhi kantong-kantong yang kemudian nantinya digunakan membiayai perang yang lainnya?
Siapakah yang paling menderita ? merekalah anak-anak yang tidak tahu harus berbuat apa, ditengah kerumunan mesiu maupun hujan peluru. Anak-anak yang dengan mata kepala sendiri melihat satu persatu teman, tetangga, saudara, bahkan orang tua mereka sendiri meregang nyawa dengan bersimbah darah. Luka, luka itu akan terus membekas dalam dada m, mereka tidak tahu harus mengadu kemana lagi selain pada Tuhannya.
Mereka tidak tahu kenapa harus orang tuanya yang menjadi korban. Kini ratusan anak-anak Iraq harus menjadi Yatim maupun yatim piatu. Dan masih banyak lagi mereka yang berada di belahan dunia lain, Palestina, Afganistan, dan belahan bumi muslim yang lain.
Foto seorang gadis Kecil Iraq di Panti Asuhan (Foto : Mike Hanini Odetalla) menjadi saksi, dia menggambar ibunya di lantai dan tidur di lengannya. Inilah biaya perang yang sesungguhnya, meninggalkan trauma dan bisa jadi pewarisan kebencian. Haruskah kita berdiam diri melihat semua ini ?
0 komentar:
Posting Komentar