Search

Content

Rabu, 25 Januari 2012

Angin Kencang Terbangkan Atap Rumahku


Hari ini, Rabu 25 Januari 2012 sejak pagi nampak angin lebih kencang dari biasanya ketika melewati kota sampah-sampah meliuk beterbangan. Menambah kesan seperti di film-film , langit cerah tapi muram dengan sedikit mendung dan hawa panas yang menyelimuti.

Saat sampai kantor, yang saat ini masih direnovasi atapnya yang sebelumnya jebol akibat diterpa hujan. Kantor sederhana yang selama ini sudah menemani menjadi markaz pkpu purwokerto. Wajar jika jebol, karena konstruksi rumah lama dengan atap seng dan eternit anyaman bambu. Ternyata tukangnya pada ijin pulang, ada salah satu tukang yang rumahnya tertimpa pohon, lokasinya didaerah Cilongok..yang akhirnya saya ketahui dari antaranews kalau dicilongok termasuk daerah yang rumah penduduknya tertimpa pohon.

Menjelang siang, angin semakin kencang, atap seng tetangga kantor mulai terbang beberapa, dan kemudian saya di telpon istri saat sebelum dzuhur kalau atap rumah (baca : kontrakan) beberapa terbang, tetangga juga sms seng nya ada yang nyasar ke halaman rumahnya. 

Usai dzuhur saya pulang, dan benar ada lubang di atap sehingga sinar matahari langsung masuk, dan nampak anak pertama saya ketakutan. Puncaknya sekitar pukul 14.30 angin kencang datang lagi, kali ini dengan durasi yang cukup lama dengan energi yang lebih besar. Bunyi atap seng yang berderak-derak cukup menakutkan, dan bunyi gesekan pohon yang tertiup semakin membuat suasana mencekam. Saat itulah, dengan sekali hentakan setelah cukup lama di hembus, seng di atap dapur terlontar dan terbang.

Akhirnya keluarga saya ungsikan ke tempat tetangga yang rumahnya kokoh dengan atap genteng. Setelah saya tengok keluar hampir semua tetangga sengnya beterbangan, kecuali mereka yang beratap genteng, hanya satu dua yang jatuh gentengnya. Belum ada yang berani naik untuk membetulkan atap, hembusan angin sesekali masih bertiup cukup kencang. Dan ada satu rumah yang semua seng diatapnya terbang, lebih mengkhawatirkan rumah yang bertembok anyaman bambu itu cukup keras bergoyang, wajar karena berada di pinggir kali dan tidak ada halangan angin untuk menerpa rumahnya.

Dibantuin tetangga

Saya hanya berucap, subhanallah, Allahuakbar...beginilah kuasa Allah swt, alhamdulillah angin tidak berlanjut berhembus kencang, jika tidak mungkin akan ada banyak rumah yang roboh. Dan kamipun memberanikan diri untuk naik membetulkan atap...hampir semua penduduk Dari kejadian ini sepertinya penjual seng dan paku panen untung :) karena saat saya beli untuk pengganti seng yang rusak, beberapa toko nampak kewalahan melayani pembeli, bahkan ada beberapa yang kehabisan stock.

 

Mudah-mudahan malam ini tidak terjadi lagi, dan semoga kami teringat serta meresapi kejadian ini sebagai sebuah pelajaran berharga akan kuasa Allah swt. Lebih banyak bersyukur dan beristighfar.





0 komentar:

Posting Komentar

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog