Search

Content

Selasa, 17 Mei 2011

Menyambut Baik ide Mari Menulis Buku Tentang PKPU



Ide pak nana yang mampir di milis pkpu baru kubuka malam ini, ada spirits disana dan yang pasti inspirasi memang harus terus dibagi disaat kondisi yang terus menggerus nilai-nilai kemanusiaan. Bisa jadi saat ini sudah banyak relawan pkpu yang menyimpan bertumpuk cerita memoar didalam hardisk,catatan-catatan facebook bahkan ditengah tumpukan kertas yang kadang menjadi tempat darurat menuliskan cerita di saat jeda kesibukan membantu saudaranya yang terkena musibah maupun bencana.

Tulisan inspiratif (dan lebih ke profokatif :) ) pak Nana :
Begitu banyak kisah inspiratif yang dialami oleh relawan-relawan PKPU. Dari Aceh hingga Papua, dari Turki hingga Haiti. Mereka para relawan dengan gagah berani menembus medan kemanusiaan dengan satu tujuan menebarkan nilai-nilai kebaikan.

“Ditengah dunia yang dirundung oleh isu kelaparan dan bencana, para relawan lahir sebagai darah segar yang akan membersihkan jelaga-jelaga individualisme, sifat mementingkan diri sendiri, dan perasaan untuk kenyang diatas perut lapar orang lain".

Bisa jadi para relawan ini tengah mengedarkan kardus sumbangan di perempatan jalan, mengumpulkan keping demi keping uang dari rumah ke rumah atau mengorganisir bantuan untuk di kirim lokasi bencana. Jasad mereka tidak di lokasi bencana, tetapi hati dan pikiran mereka telah melesat meninggalkan batasan-batasan fisik dan seolah-olah sudah hidup ditengah lokasi bencana. Sementara para relawan di lokasi bencana sejak menjejakkan kaki telah larut dalam aktivitas membagikan sembako, donor darah, mengobati pengungsi, mengevakuasi jenazah atau sekedar mendata korban. Mereka selalu sibuk menolong sesama. Bisa jadi mereka pernah ke Aceh sewaktu tsunami lalu sekarang duduk Rafah menunggu izin masuk ke Gaza. Mereka bisa jadi mengangkat lumpur di pelosok Pakistan, mendongeng cerita para pahlawan di antara anak-anak Haiti, atau bisa jadi tengah bergelut dengan maut untuk menolong korban banjir ditengah belantara Jakarta ketika para anggota dewan hanya sibuk
memikirikan gedung baru dan ruang spa. Para relawan ada dimana-mana. Cinta para relawan ini telah menembus batas yang hanya bisa ditembus oleh cahaya.

Aku berdo’a kepada kepada Allah semoga para relawan-relawan inilah yang dimaksud oleh Sang Nabi dalam satu hadistnya. “Diantara hamba-hamba Allah ada orang-orang yang bukan nabi dan bukan syuhada, tetapi para nabi dan syuhada, dan orang-orang lain iri terhadap mereka pada hari Kiamat lantaran kedudukan mereka di sisi Allah.” Para sahabat bertanya,”Wahai Rasulullah, beritahu kami siapakah mereka itu?” Beliau lalu bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, tanpa ada hubungan keluarga dan harta. Demi Allah, wajah mereka berupa cahaya dan mereka di atas cahaya . Mereka tidak merasakan ketakutan ketika semua orang ketakutan dan tidak merasakan kesedihan ketika semua orang merasakan kesedihan.” Kemudian beliau membaca ayat,” Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) bersedih hati.” (Yunus: 62)” (Dikutip dari Novel Secangkir Kopi Untuk Relawan hal
209-210).

Lembaga kita PKPU sebagai Lembaga Kemanusian terbesar di Indonesia –Allahu Akbar—adalah lembaga tempat berhimpunya para relawan. Sayangnya jumlah relawan yang kita miliki tidak berbanding lurus dengan jumlah tulisan yang mereka sumbangkan bagi peradaban. Untuk itu, kami bermaksud untuk mengajar para antum antuna semua, para relawan PKPU, untuk berbagai kisah agar dapat kita bukukan. Semoga sumbangan pikiran, perasaan dan desahan melalui tulisan dapat menjadi amal jariyah kita dihadapan Yang Maha Rahman

bagi bapak/ibu....
kakanda/adinda.....
serta sahabat-sahabat sekalian....

mohon berkenan urun rembug merenda masa depan,
memastikan menulis sejarah sendiri

seorang teman pernah berkata,
lembaga yang besar dan percaya diri akan menulis dan mengerjakan sendiri kisah dan sejarah lembaganya. bukan menyuruh orang lain menulis dan membuat sejarah tentang lembaganya.

mari luangkan waktu sejenak untuk membuka file ini, men-download isinya serta urun rembug dengan apa yang ada dan diusulkan di dokumen attachment yang disertakan di file ini.

kita usaha dulu,
perkara bagaimana terbitnya, kita akan bergerilya,
menembus batas ketidakmungkinan yang ada.

hasbunnallaha wa nimal wakil,
ni'mal maula wanimal nashiir,

Bumi anging mamiri (Makassar), menjelang siang
jum'at, 13 Mei 2011

0 komentar:

Posting Komentar

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog