Search

Content

Senin, 19 September 2011

Pengungsi Bertahan Hidup dengan Jatah Tepung 6 kg Sebulan



Catatan Perjalanan Tim PKPU ke Somalia (11)

1.200 Orang Pengungsi Baru Berdatangan ke Dadaab
Untuk bertahan hidup, ribuan pengungsi Somalia di Dadaab, di perbatasan Kenya-Somalia sangat mengandalkan bantuan yang datang. Jatah bahan makanan yang mereka terima hanya 3 kilogram tepung untuk persediaan 15 hari ke depan. Jumlah ini sangat jauh dari cukup. Itupun harus dimakan bersama anak-anak dan anggota keluarga lainnya yang butuh makanan setiap harinya.
           
Sementara itu setiap harinya sekitar 1.200 orang pengungsi baru terus berdatangan ke Dadaab. Tujuan mereka adalah sama untuk mendapatkan jatah makanan dari lembaga-lembaga kemanusiaan yang berkonsentrasi mengurusi pengungsian, termasuk di antaranya Zamzam Foundation, IHH Turki yang menjadi mitra kerja PKPU di Somalia.
           
Kedatangan bantuan bahan makanan dari Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU melalui aksi kemanusiaan Aid For Somalia sedikit memberikan darah segar kepada ratusan pengungsi di kamp Dagahley. Setidaknya mereka memiliki persediaan makanan untuk beberapa pekan ke depan. 

Porsi Bantuan PKPU lebih Banyak dari yang diberikan PBB
PKPU mendistribusikan bantuan 550 paket bahan makanan berupa tepung, beras, gula, minyak goreng dan susu bubuk. Jumlah per paketnya lebih banyak dari porsi bantuan yang diberikan UN. Bantuan diserahkan dengan berkoordinasi dengan Zamzam Foundation yang sudah sangat paham cara mengelola pengungsian di kawasan Dadaab tersebut.
           
Saat bantuan datang yang diangkut dengan menggunakan tiga truk, para pengungsi langsung berkumpul mengelilingi posko distribusi yang dikelilingi pagar kawat. Dua orang tentara bersenjata juga tampak berjaga-jaga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Sebab kondisi terburuk dapat terjadi ditengah kepanikan emosional pengungsi yang sama-sama butuh bantuan makanan. Perang mulut dari pengungsi terdengar beberapa kali dan dengan cepat ditenangkan oleh Said Barre Hasan.
           
Saat pembagian bantuan dilakukan dengan sistem bergantian diawali perempuan dan kemudian laki-laki, badai safana tiba-tiba sempat terjadi sehingga menerbangkan debu tebal membuat relawan berlarian berlindung di balik pohon ataupun pondok. Untung hal ini hanya berlangsung beberapa detik.
           
Said Barre Hasan mengungkapkan rasa terima kasihnya dan menitipkan salam untuk rakyat Indonesia yang telah membantu. Pihaknya meminta jangan hanya penderitaan rakyat Somalia yang diekspos dan dipublikasikan, tetapi sampaikan juga rasa terima kasih kami kepada masyarakat Indonesia.
           
Distribusi bantuan tersebut berlangsung aman dan lancar dan kemudian tim kemanusiaan PKPU kembali bertolak ke Nairobi untuk meneruskan misi kemanusiaan ke Mogadishu guna menemui pengungsian di sana.






:: Laporan Elfiyon Julinit, Tim Kemanusiaan Indonesia, Aid For Somalia dari Daadab, Kenya-Somalia. 

0 komentar:

Posting Komentar

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog