Search

Content

Jumat, 09 September 2011

Tim PKPU Tiba di Nairobi Kenya setelah Transit di Dubai



Catatan Perjalanan Tim PKPU ke Somalia (2)

Transit di Dubai selama 4 Jam
Tim kemanusiaan PKPU yang beranggotakan empat orang dipimpin Direktur Pendayagunaan PKPU Tomy Hendrajati mendarat di Bandara Dubai pukul 06.00 waktu setempat setelah menempuh perjalanan selama 6 jam dari Bandara Soekarno Hatta, Kamis (8/9/2011) pukul 00.30 WIB.

Selanjutnya transit menuju ibukota Kenya, Nairobi menunggu penerbangan berikutnya selama 4 jam. Setelah tiba di Nairobi nanti akan dilakukan koordinasi mengenai langkah aksi kemanusiaan yang akan dilakukan tim selama di Somalia.

Tiba di Nairobi Kenya
Setelah menempuh perjalanan cukup panjang lebih kurang sekitar 4,5 jam dari Dubai pukul 10.45 waktu Dubai, akhirnya tim kemanusiaan “Aid for Somalia” PKPU mendarakan kakinya di Nairobi, ibukota Kenya melalui Bandara Internasional To Jomo Kenyyata pada pukul 15.00 siang waktu Kenya, Kamis (8/9/2011). Ada perbedaan 4 jam lebih awal waktu Kenya dari Indonesia.

Tim Kemanusiaan PKPU, yang dipimpin langsung Direktur Pendayagunaan, Tomy Hendrajati dengan tujuan membantu korban kelaparan di Somalia ini menuju ke Somalia dengan menggunakan pintu masuk melalui Nairobi Kenya, karena Negara tetangga terdekat dengan Somalia. Salah satu lokasi pengungsian terbesar rakyat Somalia juga berada di perbatasan Kenya dengan Somalia di kawasan Dadaab yang berada di bawah pengawasan UNHCR.

Tim Kemanusiaan PKPU beranggotakan 4 orang yaitu Tomy Hendrajati, Subur Rojinawi, Sukismo dan Elfiyon Julinit setiba di Bandara Internasional Kenya awalnya berjalan dengan lancar dengan disambut langsung oleh staf Kedutaan Besar Indonsia di Nairobi Kenya, Bapak Suryo.

Diinterogasi Oleh Polisi Kenya
Namun untuk masuk ke Kenya bagi orang asing tidak semudah dibayangkan. Semula dengan membayar biaya visa kunjungan sebesar 50 USD perorang sudah dapat keluar dari Bandara. Sebanyak 4 kali pemeriksaan harus dilewati oleh tim kemanusiaan ini dan sempat diinterogasi oleh polisi Kenya di ruangan keamanan di Bandara mengenai tujuan kedatangan dan barang-barang yang dibawa. Pasport dan surat-surat berulang kali diperiksa.  

Menurut Bapak Suryo, biasanya setiap orang asing yang masuk dengan membawa serta sejumlah barang akan diperiksa ketat dengan disuruh membuka seluruh isi barang bawaan. Berbagai alasan dijadikan petugas keamanan setempat untuk menahan tim keluar dari lokasi bandara. Meski pada pengambilan bagasi sudah diperiksa, tetapi kemudian kembali diperiksa saat hendak keluar dan diperintahkan masuk ke ruang keamanan bandara dan barang-barang dilarang dibawa.

Ada kecemasan bagi tim jika barang-barang bawaan itu dibuka, karena di dalamnya terdapat sejumlah kelengkapan yang mungkin akan dijadikan alasan melarang masuk ke Kenya, seperti obat-obatan tim, uang bantuan yang dibawa, 6 unit rompi anti peluru militer yang akan digunakan tim selama menjalankan misi kemanusiaan di Negara kini juga dilanda konflik perang saudara tersebut.

Berhasil Keluar Bandara
Berkat bantuan dan lobi-lobi dari KBRI di Nairobi Kenya, Bapak Suryo yang dengan ramah menjemput kedatangan kami sejak awal berusaha meyakinan pihak keamanan kalau kami adalah tamu mereka dan tidak ada yang berbahaya dalam bawaan tim ini.

Sebanyak 6 orang petugas keamanan berhasil diyakinan dan akhirnya tim kemanusiaan berhasil keluar bandara dengan menggunakan mobil KBRI menuju Kedutaan Besar. Jika menggunakan jalur kedatangan biasa tanpa peran KBRI tentu prosesnya akan semakin panjang.

Laporan Elfiyon Julinit, Tim Kemanusiaan PKPU dari Nairobi, Kenya (www.pkpu.or.id)

0 komentar:

Posting Komentar

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog