Search

Content

Minggu, 11 November 2012

Cerita di Balik SQN PKPU 1433 H, Ratusan Kupu-kupu di Tepian Serayu


Hari terakhir tasrik, senin masih ada penyembelihan 50 ekor kambing dan 4 ekor sapi. Saya dan fuad, salah satu relawan SQN Pkpu mendapat amanah di daerah Somakaton, Somagede Banyumas. Dari Purwokerto memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan.

Dua ekor sapi akan disembelih didaerah ini daerah tepian sungai serayu yang penduduknya sebagian menjadi penambang pasir sungai. Daerah yang kami masuki masih berupa tanah, aspal sudah ada tapi mulai rusak, sepanjang perjalanan saya melihat dump truck berseliweran, menyebabkan jalan menjadi rusak.

Dua ekor sapi yang akan kami sembelih sempat salah satunya kabur, dan lari menuju pekarangan warga, butuh waktu cukup lama untuk menangkap kembali. Akhirnya setelah tertangkap segera disembelih dan diolah untuk kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik sebelum didistribusikan.

Disela jeda istirahat, oh ya saya belum bercerita. Anak-anak saya, Faza (4th) dan kholid (3th) minta ikut, jadilah mereka ikut berpetualang, selain menjelaskan tentang Hari Raya Idhul Adha, mereka juga meyaksikan penyembelihan sapi. Kembali melanjutkan cerita, disaat jeda istirahat kami menuju tepian sungai yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari lokasi penyembelihan, beberapa warga yang ikut membantu pemotongan berniat untuk mencuci jeroan sapi. Kamipun ikut berjalan, anak-anak bersemangat untuk ikut, terutama Faza, Kholid minta di gendong di pundak..huff beratnya .
Jalan yang kami lalui masih tanah, sampai lokasi.Subhanallah, kami disuguhi pemandangan yang menakjubkan. Sungai yang tenang dan lebar, maklum sungai serayu merupakan salah satu sungai terbesar didaerah Banyumas. Nampak seorang kakek pengendali rakit, menambatkan rakitnya ditepian sungai, rakit ini biasa digunakan untuk menyeberang. Sejenak saya dan anak-anak duduk diatas bukit kecil, kemudian kami melihat sesuatu yang unik, ada ratusan kupu-kupu yang nampak bergerombol di tanah.

Ami Fuad mengajak Faza untuk turun, serta merta Faza berlari kearah kupu-kupu..dan kemudian ratusan kupu-kupu tersebut beterbangan mengelilingi, mirip di film-film. Indahnya, beberapa kali anak-anak nampak berlari menghampiri kupu-kupu, berjingkat kemudian melompat dan kemudian kembali kupu-kupu terbang layaknya pusaran angin.
Usai dari tepian sungai kami melanjutkan tugas, distribusi dan kemudian berkemas menuju kali bagor, hujan deras mengguyur dan anak-anak bersembunyi di balik mantel. Perjalanan harus dilanjutkan, karena seusai dari Kalibagor masih harus membantu di daerah Kembaran, tempat dimana disembelih 50 ekor kambing dan 2 ekor sapi.
Anak-anak tidak nampak kuyu, bersemangat bahkan walau hujan deras sempat menerjang sepanjang perjalanan dari Banyumas. Ini bentuk edukasi langsung buat mereka, bukan hanya teori. Dan usai semua tugas hari ini, kamipun bercerita dirumah, berkumpul kembali ditengah kehangatan keluarga, ditunggu umminya anak-anak yang sudah ditinggal seharian. Jam 18.30 Alhamdulillah akhirnya kami kembali kerumah. Ada banyak pelajaran, ada banyak kebijaksanaan yang kami dapatkan. 



0 komentar:

Posting Komentar

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog