Search

Content

Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan. Tampilkan semua postingan
0 komentar

Musim Mangga Telah Tiba



Musim mangga tiba, ditandai berderetnya penjual buah musiman yang mangkal ditrotoar. Biasanya mereka menjual buah sesuai musim, sepertinya kemarin baru musim duku. Saya dapati dibeberapa jalan besar maupun jalan kota, dipinggirannya dapat dengan mudah menemui penjual mangga ini, dengan tulisan harga yang cukup besar membuat tertarik yang melihatnya, mulai dari Rp 3.000 - Rp 7.000 , biasanya yang harga tiga ribuan kecil dan jenis mangganya manalagi, mangga manalagi ini sudah manis walaupun masih mentah. Harga mangga Harumanis ada dikisaran mulai Rp 5.000an , murah bukan ?

Tips Memilih Mangga

Sebelum memutuskan membeli, kita niatkan dulu nih, mangganya mau dimakan langsung atau untuk juice. Kalau untuk yang dimakan langsung memang enaknya mangga yang manis, segar dan harum kemudian seratnya sedikit. Pilihan kita biasanya jatuh pada mangga harumanis, rasanya manis, baunya harum dan seratnya hampir tidak ada. selain itu juga mangga golek, mangga dengan ukuran cukup besar ini juga dengan buah memanjang mirip boneka (golek) juga manis namun sedikit berserat. Untuk memilih mangga, cukup anda  cium baunya, kemudian ditimang dan diraba sambil sedikit di penyet, jika terlalu lunak berarti mangganya terlalu matang, pilih tingkat kelunakan sesuai selera, dilihat juga apakah ada bekas memar dan bintik atau tidak.

Jika anda ingin menikmati mangga dalam bentuk juice, saya rasa tingkat kemanisan tidak menjadi masalah, bahkan kadang ada yang sengaja memilih mangga yang sedikit masam untuk menambah kesegaran minuman juice mangga. Silahkan lihat jenis mangga pada tulisan selanjutnya.

Jenis Mangga

Indonesia menjadi seperti surga buah tropis, salah satunya mangga ini, banyak sekali ragam dan jenisnya saya batasi tulisan ini pada jenis mangga yang biasa kita dapati dipasaran.

Mangga Harumanis


Mangga ini berasal dari daerah Probolinggo, Jawa Timur  merupakan salah satu varietas unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian. Disebut arumanis karena baunya harum (arum) dan rasanya manis. Mangga ini sangat mudah kita dapati di pasaran dan menjadi favorit penggemar mangga. Mangga ini biasanya berbunga pada bulan Juli-Agustus dan sudah bisa dipanen pada bulan September-November. Buahnya berbentuk jorong, berparuh sedikit, dan ujungnya meruncing. Buah yang telah tua berkulit hijau tua tertutup lapisan lilin sehingga warnanya seperti hijau kelabu. Pada buah yang sudah masak, pangkalnya berwarna hijau kekuningan.

Mangga Manalagi

Mangga dengan ukuran cukup keci, sekitar 7 cm ini juga diminati karena rasanya yang manis, bahkan dalam kondisi mentahpun rasanya sudah cukup manis. Aromanya tidak begitu tajam, berair dan idak berserat.

Mangga Golek

Buah mangga ini bentuknya panjang, ujungnya meruncing, dan tak berparuh. Warna buah muda hijau, sedangkan yang tua berwarna kuning pada pangkalnya dan kehijauan pada ujungnya. Kulit tidak begitu tebal, halus, dan terdapat bintikbintik kelenjar yang berwarna putih kehijauan dan berubah menjadi cokelat setelah buah tua. Dagirig buah tebal, berwarna kuning tua, lunak, tak berserat, dan jika diiris tidak banyak mengeluarkan air. Rasanya sangat manis dan aromanya harum tajam. Panjang buahnya 17 cm dengan berat kurang lebih 500 g. 

Mangga-mangga ini masih ada jenis turunannya dan ada masih banyak jenis mangga yang lain. Subhanallah, begitu indah memang ciptaan tuhan ini. Untuk lebih lengkapnya silahkan lihat di situs berikut http://www.mangga.info




Baca selengkapnya »
0 komentar

Rahasia Fire Walking / Berjalan di Atas Bara Api



Pernah melihat pertunjukan berjalan diatas bara api ? biasanya bisa di lihat diacara-acara magic atau sulap. Sekarang pertanyannya berani mencoba berjalan di atas bara api  ^_^  . Wah ini sih urusan kesaktian, bukan ah kalau saya sudah mencobanya kok. Bahkan anak SD pun bisa melakukannya.

Tidak percaya bahkan histeris menolaknya ? biar saya ceritakan, ini rangkaian cerita dari student camp yang dilakukan bulan Juni tahun ini (2012) , rangkaian cerita berserak yang belum sempat saya tuliskan. Berjalan diatas bara api atau bahasa kerennya fire walking bisa kita lakukan, tentu saja sebaiknya didampingi profesional, bukan profesional dukun tapi trainers.


Ini bagian dari sesi motivasi dan ada peran manipulasi pikiran. Sebelum kita melakukan aksi ini, memang sebaiknya ada sesi training yang berisi motivasi dan pemecah mental block. Motivasi ini bermuara pada kata kunci impian dan kebiasaan buruk yang sebaiknya kita hilangkan. Biasanya trainer akan menguras rasa bersalah kita kemudian menjadikannya sesi instropeksi diri dalam Islam dikenal dengan Muhasabah. Sampai puncaknya kita akan menangis pada titik renungan rasa bersalah yang sudah kita lakukan.

Setelah itu, sesi berjalan diatas api ini sebagai puncak membongkar mental block. Sangat mendebarkan, penuh resiko namun sebetulnya bisa kita lalui, sama dengan perjalanan kehidupan kita. Jadi saat berjalan diatas api ini sebetulnya dapat kita lakukan.

Rahasianya

Jika ada para trainer yang ingin mencoba, persiapan untuk melakukan fire walking ini harus mutlak dilakukan untuk meminimalisir resiko. Persiapannya, sebelumnya dilokasi akan kita letakkan kayu bakar  dilapisi dengan pasir. setelah itu kayu ditata diatasnya. Siram dengan minyak tanah kemudian nyalakan sampai menjadi bara api. Dan  ini Rahasianya... saat akan berjalan diatas api, minyak disiramkan berjalanlah saat api membesar, karena sebenarnya bara menjadi dingin karena tersiram minyak. Tanah atau rumput tepat didepan dan dibelakang lokasi api, siram dengan air sampai agak becek, kemudian sediakan ember berisi air. Sebelum berjalan kaki dimasukkan kedalam ember air, oh ya kalau yang mempunyai bulu kaki sebaiknya celana jangan di lipat biarkan basah menutupi, karena nanti akan terbakar jika bulu kaki tidak dilindungi celana. 

Kemudian berjalanlah dengan tenang, sebelumnya bisa teriak dulu ^_^, jika melompat atau berlari resiko telapak kaki melepuh lebih besar karena injakan menjadi dalam. Teruslah berjalan ikuti arah api yang terbakar. Setelah selesai rendam kembali kaki kedalam air. Kemudian olesi dengan minya butbut / herba jawi mudah didapat ditoko herbal. Mudah bukan ..*resiko ditanggung sendiri, ini hasil pengamatan saya, info lebih lanjut bisa hubungi kang Ryan (trainer funtastic learning)

Ketika saya mencobanya..bisa dan ternyata rasanya tetep panas, dan setelah itu ada rasa sensasi terbakar yang lama hilangnya..kaki sedikit melepuh. saya bisa dan saya berani mencoba, tapi jika disuruh mengulangi, saya akan bialng...wani piro ^_^


Baca selengkapnya »
0 komentar

Kaos Ngapak

Masih inget kaos DAGADU yang terkenal menjadi kaos khas jogja ? sekarang Banyumas juga punya kaos ngapak. Kaos dengan kata-kata Bahasa Banyumasan, yang terkenal dengan bahasa "Ngapak" menjadi daya tarik tersendiri dari kaos ini.

Kaosnya kreatif  "mbok sedulur pada pengin tuku utawa pengin ngerti infone, jajal langsung bae di klik alamat facebooke nang kene"atau kunjungi web resminya di kaosngapakbanyumas.web.id

Alamat Off line : jl. Cendrawasih 19 Grendeng Purwokerto Utara kab. Banyumas Jawa Tengah 53122 Indonesia, HP 085747160392 puji.bahagia@gmail.com

Jerene,  Kaos Ngapak banyumas produksi dari perusahaan Ngapak Collection ini tak hanya berpartisipasi di daerah banyumas ( tempat Ngapak Collection ) sadja namun kaos ngapak juga sudah Go Nasional yaitu berpartisipasi dalam FESTIVAL UKM NASIONAL 2012 DI JAKARTA.




Baca selengkapnya »
0 komentar

Seminar Nasional ASBISINDO Barlingmascakeb



Hari ahad ini, 27 Mei 2012 agenda saya cukup padat, mulai sejak pagi hari jam 6 pagi sampai sore hari. Mengawali hari ahad pagi, seperti biasa memulainya dengan asupan ruhani dengan mengikuti agenda pengajian ahad pagi di Masji Gelora Indah Purwokerto. Tema hari ini tentang Tafsir QS. Al Falaq.

Sesuai jadwal selanjutnya ada undangan untuk menghadiri seminar yang diselenggarakan ASBISINDO  singkatan dari Asosiasi Bank Syariah Indonesia Barlingmascakeb. Seminar dengan judul "Pengembangan Produk Bank Syariah Sesuai Keunikan dan Kebutuhan Keuangan Masyarakat Indonesia"  bertempat di gedung Soemardjito lantai III, ada perubahan lokasi yang tadinya di lantai III Rektorat Universitas Jenderal Soedirman.

Peserta yang datang melebihi kapasitas ruangan, sayang hal ini tidak dari awal diantisipasi panitia, sehingga nampak beberapa peserta tidak mendapatkan tempat duduk, sampai akhirnya ada  kursi tambahan. Hal ini tak mengurangi antusiasme peserta untuk mengikuti seminar nasional yang mendatangkan Tiga Narasumber yaitu DR. H. Ari Mooduto praktisi Perbankan Syariah yang cukup senior dan disegani dengan jam terbang tinggi baik didalam maupun diluar negeri. H. Yuslam Fauzi,MBA Ketua DPP ASBISINDO Dirut Bank Syariah Mandiri serta perwakilan dari Bank Indonesia Semarang.

Saya hanya bisa mengikuti satu sesi, yaitu sesi pertama yang disampaikan oleh DR. H.Arie Mooduto. Saya tidak begitu jelas judul materinya namun materi sesi ini sangat "Mantabs". Biasanya saya kurang antusias mengikuti seminar sejenis ini, karena biasanya lebih banyak bicara normatif tentang manfaat ataupun kelebihan Bank Syariah, namun DR. Arie sangat lain. Beliau membawakan dengan berapi-api dan profokatif,  materinya lebih pada ideologisasi jihad melalui keuangan Syariah. Konstektual dengan spirit yang dibawa Rasulullah saw. Bagaimana ekonomi syariah ini dapat menjadi solusi dari peliknya permasalahan ketimpangan sosial yang membelit warga dunia yang selama ini dibelit oleh gurita kapitalisme.

Saya sepakat dengan beliau, bahwa misi perbankan syariah bukan semata untuk mencari keuntungan, tapi ada misi dakwah disana, ada misi pemerataan sosial dan mengurangi kesenjangan sosial yang selama ini tidak ditopang oleh ekonomi kapitalisme. Dan hal ini selayaknya di tindaklanjuti dengan terus menanamkan nilai-nilai spirit ideologi ini kepada seluruh karyawan dan pelaku yang terlibat dalam dunia perbankan syariah. Sehingga ketika  bertumbuhan bank syariah, bukan semata-mata karena mengejar keuntungan, kasarnya ketika perbankan syariah ini melejit dan mulai dipercayai publik maka berlomba-lombalah para pelaku perbankan untuk membuka unit syariah maupun mendirikan bank-bank syariah baru. Akan sama ketika yang diusung adalah spirit mengejar profit, tidak ada bedanya dengan ekonomi kapitaslisme, apalagi ketika persaingan diantara perbankan syariah yang tumbuh menjadi membingungkan ummat.

Saya nasabah loyal Bank syariah, Usai seminar, saya berharap semoga bertumbuhannya Bank-bank syariah di negri ini mampu menjawab dan menjadi salah satu solusi permasalahan ummat. Sayang saya tidak dapat mengikuti seminar ini sampai akhir.


Baca selengkapnya »
0 komentar

Rehat Raker, Nongkrong di Kaki Lima



Awal April ini semua Kepala Cabang Pembantu PKPU di Wilayah Jawa Tengah, berkumpul di PKPU Semarang, berkordinasi dan mengevaluasi kinerja selama bulan awal di tahun 2012 ini. Banyak ide dan gagasan ditampung dan menjadi bahasan yang menarik untuk diimplementasikan menjadi program baik penghimpunan maupun pendayagunaan.

Saya bukan kepala KCP PKPU, tapi mewakili  Pak Ketua yang sedang menjadi suami siaga :). Rapat dua hari ini dihadiri semua KCP PKPU yang ada di Jawa Tengah, mulai dari Kudus, Boyolali, Karanganyar, Tegal dan Purwokerto.

Saat malam hari kita rehat sejenak, menikmati makan malam di penyetan kaki lima di jalan Setibudi Semarang. Para ketua PKPU ini tak memilih-milih jenis makanan, justru di kaki lima ini kita lebih gayeng dengan bahasan-bahasan informal. Pak Haryono ketua PKPU Semarang, dan Pak Joko ketua Bagian PHP PKPU Semarang turut serta bersama kami. Berdiskusi hangat, dengan sesekali mengelap keringat karena pedasnya sambel penyetan.

Baca selengkapnya »
0 komentar

Tukang Cukur Langganan, Cukur Plus Pijat Kepala




Beberapa bulan ini saya punya lokasi cukur langganan baru, letaknya disebelah kantor adminitrasi Universitas Terbuka Purwokerto di Jalan Kampus. Harganya yang relatif murah di tambah layanan tambahan pijat kepala menjadi pertimbangan sendiri bagi saya.


Sampai saat ini harga jasa cukurnya masih Rp 6.000,-. Biasanya saya memilih waktu malam untuk cukur, karena pada jam-jam normal, biasanya harus antri cukup lama. Dengan dua orang tukang cukur yang ada, biasanya membutuhkan waktu paling cepat sekitar 15 menit untuk menyelesaikan satu cukuran.

Dengan alat cukur mesin membuat cukurannya cepat, dan hasilnya memuaskan bagi saya. Mau mencobanya ?
Baca selengkapnya »
1 komentar

Semoga Allah Mewafatkan Dalam Kondisi Puncak Amal Shalih Kita

  
Jika Allah Menginginkan Kebaikan Untuk Seorang Hamba Maka Dia Akan Memakainya”, Beliau Ditanya: “Bagaimana Cara Allah  Memakainya, Wahai Rasul Allah ?”, Beliau Menjawab: “Allah Memberinya Kemudahan Untuk Menekuni amal Shalih Tertentu Sebelum Meninggal,setelah waktu yg cukup lama,baru kemudian Allah mencabut nyawanya,dan dia sedang menekuni amal tersebut”.   
        (Hr. Tirmidzi)
Hadits ini sempat membuat saya menangis, saat pertama kali di sampaikan dalam sebuah acara training talaqi, pesan sederhana yang saya tangkap. Pilihlah amal terbaik dan optimalkan. Jika kita jujur dengan pilihan kita, bahwa yang kita lakukan semata adalah tentang belajar ikhlas dalam kontribusi terbaik kita, semoga itu pertanda kebaikan dari Allah swt.
Saya lama merenungi hadits ini, kemudian saya sangat berharap, Allah termasuk yang memakai saya. Dalam aktivitas-aktivitas humanitarian dan comunity development yang saya lakukan dengan teman-teman dengan segala suka dukanya, semoga ini adalah kebaikan yang diberikan Allah kepada kami.
Saya melihat juga temn-teman yang nampak sangat tekun dengan amal shalihnya, bahkan seringkali menjadi pioneer. Saya melihat teman-teman di PKPU dan aktivis humanitarian, mas eko dengan mosque lifenya, uda akmal dengan konsennya untuk membendung Islam Liberal dan kemudian menulis buku Islam Liberal 101, Mas Rovi dan teman-teman yang menggawangi salah satu web inspiratif,   teman-teman yang menjadi guru, teman-teman aktivis kampus, ustadz yang berjibaku di dunia politik yang kejam, dan teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya melihat konsentrasi penuh mereka dalam beramal.
Sekali lagi, saya berdoa semoga Allah memilih kami dalam kebaikan, dan mewafatkan dalam kondisi puncak amal shalih. Saya ingin seperti rasulullah, para sahabat, hasan al banna, syaikh ahmad yasin, abudullah azzam, ust rahmat abdullah,utdzh yoyoh yusroh, dan mereka yang jujur dalam perjuangannya serta wafat dalam kondisi puncak amal shalihnya. 
Amiin ya Allah.


Baca selengkapnya »
4 komentar

Fahma Waluya Rosmansyah, Programer Termuda Dunia



Fahma Waluya Rosmansyah berusia tiga belas (13) tahun, dia tidak berbeda dengan anak-anak usia sebayanya, bersekolah dan bermain. Sejak usia tiga tahun Fahma sudah menyukai aktivitas di depan komputer . Inilah mungkin yang membuatnya kemudian spesial di banding anak-anak seusianya. Pada usia sekarang ini Fahma mendapat penghargaan sebagai programmer termuda versi Ovi Nokia, selain beberapa penghargaan lain seperti Juara 1 the Asia Pasifik Information and Communications Technologi Awards (APICTA), Juara 1 Indonesia Information and Communication Technology Award (INAICTA), bersama adiknya ia juga mendapat SCTV Award, Si Bolang Award, Habibie Award serta berbagai penghargaan lainnya.

Sejak belia fahma terus berkarya, karya pertamanya merupakan buah cinta terhadap adiknya yang saat itu berusia 3 tahun, saat ini Hania Pracika Rosmansyah adik Fahma, sudah berusia 7 tahun. Saat itu ia ditantang ayahnya untuk membuat aplikasi game edukatif agar adiknya dapat belajar sekaligus bermain, melihat sang adik suka sekali main ponsel ibunya. Kemudian ia dibelikan buku dan CD tutorial untuk membuat aplikasi oleh ayahnya. Jadilah sebuah aplikasi yang ia beri nama "My Mom's Mobile Phone as My Sister's Tutor"  (Ponsel Ibuku Untuk belajar adikku). Disini Hania dibuatkan aplikasi tentang mengenal warna, huruf dan angka, dalam proses pembuatannya hania dilibatkan sebagai pengisi suara..

Untuk bisa membuat sebuah aplikasi sederhana, fahma memerlukan waktu hanya kurang dari 5 menit, tapi untuk animasi yang cukup rumit bisa memakan waktu 2-3 hari dengan catatan dia fokus tanpa diganggu aktifitas lain, karena akan  memakan waktu tiga bulan jika ia melakukannya di sela aktivitas sekolah dan lainnya.

Sampai saat ini sudah lebih dari 45 aplikasi sudah Fahma buat, semuanya termasuk aplikasi ponsel, Ipad dan komputer, beberapa aplikasinya bahkan sudah bisa diunduh di OVI Store Nokia. Beberapa aplikasi yang dibuat Fahma :
  1. Enrich (English For Chidren), aplikasi yang memudahkan anak-anak mengenal kata-kata dalam bahasa inggris dasar. Untuk mencoba aplikasi ini silahkan anda bisa klik disini
  2. MANTAP (Math For Kids / Matematika Untuk Anak Pintar) , aplikasi ini menjadikan Fahma memperoleh penghargaan dari NOKIA, APICTA, INAICTA, dan dari MENKOMINFO Tifatul Sembiring. Untuk mencoba aplikasi ini silahkan anda bisa klik disini
  3. DUIT (Doa, Usaha, Ikhlas, Tawakal), sebuah game simulai menabung sederhana, silahkan klik disini untuk mencoba aplikasinya.
  4. Doa Anak Muslim, aplikasi ponsel yang memudahkan anak-anak belajar doa sehari-hari, untuk mencoba aplikasi silahkan klik disini
  5. Untuk melihat lengkap aplikasi,game,animasi comic,dll karya Fahma silahkan kunjungi http://akucintaindonesia.com/fahmahania/ 
Sosok Fahma tidak lepas dari dampingan orangtua, ini menjadi pembelajaran bagi kita pentingnya orang tua mengenalkan sesuatu yang baik pada anaknya, kemudian menstimulasinya. Jika saat ini anda mempunyai putra/putri dan nyaman ketika mereka menghabiskan waktu sengan menonton televisi atau bermain game, cobalah kurangi kebiasaan ini.  Kita bisa tiru usaha ayah fahma yang mengenalkan komputer pada fahma sejak dini. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan memotivasi kita sebagai orang tua untuk mendampingi tumbuh kembang anak-anak dengan situasi dan stimulan terbaik. 

Inspirasi dari Fahma dan Ayahnya : "Kami berharap agar anak-anak Indonesia tidak hanya menjadi penikmat atau pengguna saja, tapi juga berperan sebagai inventor atau pencipta"

sumber ; majalah tarbawi edisi 263, Blog Ibunya Fahma perkembangananak.com
 
Baca selengkapnya »
0 komentar

Belajar Optimis pada Hirotada Ototake

Cobalah lihat tubuh kita, berdirilah didepan cermin kemudian pandangi diri anda mulai dari ujung rambut sampai jari jemari kaki. Lengkap dan sempurna, karena itu bersyukurlah. Kemudian lihat kembali tubuh itu kemudian pandangi wajahnya, sudah mulai adakah guratan yang mulai muncul seiring dengan masalah yang kita hadapi.

Sudah berapa usia anda saat ini? kepala dua (maksudnya dua puluh tahunan ), kepala tiga,empat atau bahkan sudah kepala lima? kemudian pertanyaannya, sampai saat ini apa yang sudah kita lakukan?. Karya apa yang sudah kita lakukan dan manfaat apa yang sudah kita berikan, kepada orang tua, istri, anak , sahabat bahkan manusia secara umum. Menjadi pribadi seperti apa anda saat ini, tercermin dari perilaku yang anda lakukan, pribadi yang kokoh ataukah pibadi yang mudah berkeluh kesah.

Sejenak sedikit kita lupakan cerminan diri kita yang saat ini sedang kita amati, di Jepang sana ada seorang pria bernama Hirotada Ototake ,  dilahirkan Jepang pada 6 April 1976 dalam kondisi menderita tetra-melia, suatu kelainan bawaan yang membuatnya hampir tidak memiliki tangan dan kaki, tolong dicatat ini "hampir tak mempunyai tangan dan kaki, tapi Oto begitu panggilan akrabnya tidak menyerah dengan kondisinya, dia rajin menulis dengan pangkal lengannya, mengikuti lomba maraton di sekolah, bahkan menjadi anggota tim basket sejak sekolah SMP. Sikap hidup Oto yang positif membuatnya meraih sukses dan merasakan kebahagiaan. Oto telah menjadi motivator dunia yang sering menghadiri undangan dari berbagai negara. Buku yang ditulis Oto, berjudul “No One’s Perfect”, berhasil menjadi buku best seller.

Tanpa malu, dia melewati semua tahapan untuk sukses, termasuk menempuh pendidikan formal dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Layaknya orang normal, usia lima tahun Ototake masuk sekolah TK. Di sini, Ototake menemukan pengalaman yang tidak pernah dia dapatkan sebelumnya. Jika sebelum masuk sekolah Ototake lebih banyak tinggal di dalam rumah, saat itu Ototake harus berinteraksi dengan anak-anak sebayanya. Tak jarang sebagian teman-teman Ototake mengejeknya karena tidak bisa berjalan. Beruntung orangtua Ototake tahu apa yang harus dilakukan. Ayahnya, yang berprofesi sebagai arsitek, tetap mendukung kemauan anaknya untuk hidup normal dan meraih cita-cita.

Seiring berjalannya waktu, Ototake berhasil mengatasi masalah sosialnya. Bahkan, sewaktu duduk di bangku SD,Ototake menjadi kebanggaan tersendiri bagi teman-temannya.”Mereka senang melihat saya yang ke mana-mana harus menggunakan kursi roda elektrik.Mereka juga kagum karena saya bisa menulis dengan pensil yang dijepitkan antara dagu dan lengan,”kenangnya. ”Kehebatan” Ototake berlanjut hingga jenjang SMP dan SMA. Dia sempat beberapa kali dipercaya menjadi ketua organisasi intrasekolah. Dari sini, Ototake kerap mengadakan peristiwa-peristiwa budaya dan sosial. Karenanya tak heran jika sosok Ototake begitu dibanggakan rekan-rekannya, termasuk para siswi. ”Saya adalah siswa yang paling banyak mendapat hadiah cokelat saat perayaan Valentine,” kenangnya (indoforum)

Sekarang kita kembali kediri kita, saya kembali mengulang pertanyaan diatas lengkapkah fisik kita ? jika lengkap ini modal terbaik kita. Sukses adalah definisi yang sangat luas dan masing-masing dari andalah yang mampu mengetahu definisi sukses yang terbaik bagi diri anda. Saatnya kita melakukan yang terbaik kini, kembali menggoreskan sejarah yang kita lalui. Yakinlah anda adalah pribadi yang diciptakan sempurna oleh Tuhan. Lihat kembali dan jangan sia-siakan kesempurnaan ini dengan menjadikan pribadi kita sebagai pecundang. Terus-terus dan terus lakukanlah yang terbaik. Hirotada Ototake sudah mengajari kita akan makna optimisme.





Jika artikel ini bermanfaat silahkan bagikan atau copy paste, dan beri feedback melalui kolom komentar di bawah. Saya sangat senang bisa berkenalan dengan anda
Baca selengkapnya »
0 komentar

Demi Sebuah Pendidikan Mereka Menantang Maut


Bisa dibayangkan, betapa tingginya harapan mereka terhadap pendidikan dinegri ini. Apakah mereka sedang outbond training ? bukan ini adalah jembatan yang tinggal menyisakan kabel-kabel kecil untuk bergelantungan dan meniti, berani-sangat berani sekali mereka. Tidak nampak ada iming -iming hadiah untuk keberanian mereka ini seperti layaknya dalam kuis keberanian, tapi nyawa menjadi taruhan.

Ironi dalam sebuah negri, keberanian dan kejujuran anak-anak ini seolah ingin menampar para petinggi negri ini yang masih disibukkan untuk mengamankan posisi politik, sudah ada yang jadi tersangka saja nda ada sanksi bahkan pemecatan dari partai yang katanya anti korupsi. Bahkan presiden pun bingung, ngurusin rakyat apa ngurusin partainya. Bisa jadi kematian yang disebabkan kelalaian pemerintah ini jauh lebih banyak dibandingkan oleh ledakan bom teroris. Bayangkan saja tiap hari ada saja korban kecelakaan karena jalan berlobang, jembatan ambruk, pesawat jatuh dan banyak lagi. Belum lagi mereka yang kelaparan ataupun sakit yang tidak tertangani.

Mau sampai kapan anak-anak ini dikorbankan ? menjadi tumbal kerakusan pihak dan oknum yang lupa tanggung jawabnya. Saya membayangkan, jika anak-anak ini datang ke Lurah mereka atau ke Camat Mereka atau Bupati Mereka atau Gubernur mereka atau Presiden mereka, "sederhana saja pertanyaanya..apakah bapak atau ibu yang terhormat masih mampu memimpin kami, rakyat Indonesia ?"

Apakah mereka sendirian meniti jembatan ? apakah cuma ada di daerah mereka, maaf  teman-teman kecilku, ada banyak temanmu di belahan negri ini yang bernasib serupa denganmu

Bagi kita apa yang bisa kita lakukan ? jika kita menjumpai kondisi ini dan kita berada di daerah terdekat, lakukanlah langkah nyata, hubungi pemerintah setempat jika belum bergeming tulislah dan undanglah wartawan , kemudian buat alur donasi dan sumbangan dari kawan-kawan kita, suarakan di jejaring sosial.  Hubungi NGO yang konsern dengan hal-hal ini terutama lembaga-lembaga amil zakat. 

Lakukan yang terbaik yang kita mampu, yakinkan pada anak-anak ini dan anak-anak lain yang senasib, bahwa pendidikan sangat penting bagi mereka dan kita bersama-sama akan terus membersamai dengan usaha terbaik kita.

Keterangan Gambar : 

Murid SD Negeri Cicaringin 3, Kecamatan Gunung Kencana, Lebak, Banten meniti kawat baja menyeberang Sungai Ciliman saat berangkat ke sekolah, Rabu (18/5/2011). Lambannya pemerintah membangun infrastruktur membuat mereka harus rela berjalan kaki sejauh enam kilometer pergi pulang untuk mencapai sekolah dan berisiko terjatuh ke sungai. (http://lab-ane.fisip-untirta.ac.id/2011/05/potret-pendidikan-di-banten/)
Baca selengkapnya »
0 komentar

Selalu ada yang Layak Kita Pertaruhkan Atas Nama Keluarga



Keluarga begitu penting artinya dalam kehidupan kita. Mereka mengelilingi hidup kita, meski mungkin secara fisik tidak berada di samping kita. Sebab selalu ada yang lekat di hati dan jiwa kita. Dalam banyak hal mereka sangat berarti, walau kadang kita tak menyadarinya. Eksistensi kita adalah eksistensi mereka, pun sebaliknya. Maka, hanya yang tak punya tanggung jawab yang tak bisa menghargai keberadaan sebuah keluarga disisinya.

Dalam hidup kita, pasti ada yang layak kita pertaruhkan untuk mereka. Ada banyak hal yang bisa kita persembahkan untuk kehidupan mereka, yang bisa membuat mereka berbangga dan berbahagia. Maka perjuangan dan kerja keras selalu kita butuhkan untuk mereka dan kerja keras selalu kita butuhkan untuk mereka dan atas nama mereka, sebagai manusia yang selalu harus kita cintai dan kasihi. 

Butiran tetesan keringat yang sering kita seka setiap harinya, membanting tulang memeras energi dan pikiran merupakan jalan yang harus kita lalui, dihadapkan dengan sebuah tantangan untuk membahagiakan orang-orang yang kita cintai. Berusaha mendapat harta sehalal mungkin, mengumpulkan sekeping demi sekeping agar anak-anak kita mendapat pendidikan yang layak, sebuah pendidikan yang nantinya tidak hanya mencetak anak-anak yang pandai tapi bebal moral. Tapi dengan menjaga harta kita dari yang syubhat bahkan haram berharap nantinya mereka menjadi anak-anak yang cerdas sekaligus salih. 

Semuanya membutuhkan pengorbanan, bukan sekedar angan dan impian dan janji kosong kepada mereka. Para ayah, menjadi sandaran anak dan istrinya. Sungguh bukan ayah yang berwibawa ketika kita bangga bisa mengasari anak istri kita, sehingga mereka tunduk ketakutan. Pertaruhan inilah yang sering harus kita lakukan, antara harapan atau keputus asaan. Sekali lagi, layak dan akan selalu ada harapan yang kita pesan kan pada keluarga kita. Biarlah mereka melihat sosok kita yang lembut namun berwibawa. Yang tak segan mengelap kotoran dicelana balitanya. Yang tak tabu untuk kemudian memasak atau berbelanja. 

Kemudian ada dimanakah kita saat ini, dalam tumpukan kertas-kertas kerja yang kita hadapi, dihadapan target-target yang harus kita penuhi. Untuk apakah semua ini, sehingga kita bisa mempunyai energi untuk menyelesaikan semua?. Yakinlah kawan, ilmu manajemen terbaik adalah ketika prioritas terbesar kita adalah bagi keluarga. Inilah sumber energi kita. Kedisiplinan kita di tempat kerja yang kemudian membawa kita pada puncak kapasitas tertinggi kita, tidak membuat kita merasa gengsi untuk sekedar mengelap ingus sikecil yang merengek minta gendong, kemajuan bisnis yang kita kelola dengan menjaganya dari harta yang haram merupakan harapan agar anak-anak kita nantinya mampu menjaga auratnya serta syubhat pemikiran yang membawa pada kebebalan mental yang menyebabkan mereka menjadi pendurhaka kita dan Tuhan. Dan kepenatan inipun lenyap seketika ketika melihat binar dimata mereka, saya bersyukur mendapat karunia ini dari Allah swt.

Kini, sayapun mempunyai jawaban, memang selalu ada yang layak kita pertaruhkan atas nama keluarga

(terisnpirasi dari salah satu tema majalah tarbawi )

Baca selengkapnya »
0 komentar

Kotak Infaq Bersejarah ini Terisi Penuh



Sejak saat masih di kampus, saya ikut merintis sebuah lembaga zakat yang bernama Griya Zakat LAZ Banyumas. Lembaga yang berkonsentrasi untuk membantu menyalurkan dana-dana donasi masyarakat berupa zakat infaq, shodaqoh dan dana kemanusiaan. Saat itu tahun 2005, masih seperti bocah yang baru mendapat mainan baru. Terasa menyenangkan namun masih kaku dalam operasionalnya.

Alhamdulillah saat ini sejak tahun 2009 kami memutuskan untuk bergabung dengan PKPU sebuah lembaga kemanusiaan nasional. Ada alasan legalitas dan juga alasan idealisme. Saya merasa kerasan bekerja disini, bukan karena alasan finansial (kalau alasan ini yang saya kedepankan mungkin saya sudah lama meninggalkan pekerjaan ini) tapi lebih karena alasan idealisme. Sebuah idealisme pasti akan menang jika dipegang dengan kuat menghadapi benturan realitas yang ada.

Jumlah penerima manfaat yang semakin besar membuat kami terus optimis, bahwa kerja-kerja kemanusiaan sudah menjadi panggilan jiwa. Kemudian, hari ini (16/02) sebuah kotak infaq yang membersamai sejarah kami, karena kotak infaq itu sudah berada di sebuah toko sejak tahun 2007. Saya mencatat baru dua kali mengambil kotak infaq itu, dan terakhir adalah hari ini. Setelah sekian tahun kotak infaq ini akhirnya kita ambil, masih lengkap dengan logo lama Griya Zakat. Lama belum kita ambil setelah berganti menjadi pkpu karena kita kehilangan kuncinya saat pindahan kantor lama. 


Akhirnya hari ini, setelah langsung bertemu dengan supervisor toko, kotak ini bisa kita bawa. Berat dan terisi penuh. Ada rasa syukur ketika mulai menghitung satu persatu receh dan uang kertas yang mulai tampak kumal. Berarti hari ini ada tambahan dana untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dan saat ini kami sudah membuat lebih dari 100 kotak Infaq baru yang siap disebar. 

Philantropy tidak dilihat dari besar kecilnya donasi saja, tapi juga dari keikhlasan sang pemberi. Saya berharap, jika suatu saat teman-teman mampir di purwokerto kemudian melihat ada kotak Infaq dengan logo PKPU, silahkan diisi dengan seikhlasnya dan dengan harta terbaik . Karena ini menjadikan senyum bagi mereka yang membutuhkan.

Add caption
Baca selengkapnya »
0 komentar

Saya Masih Percaya dengan Kantor Pos



Ingatkah kapan terkahir kali anda kekantor pos ? masih ingat dulu di zaman kita kecil ada hobi prestisius yaitu hobi filateli, hobi mengumpulkan perangko,masihkah di zaman sekarang hobi ini diminati anak-anak muda?.
Saat ini hampir semua tugas surat menyurat sudah diambil alih oleh berbagai media digital seperti e-mail, facebook dll. Jadi masihkah kita mengantar surat melalui kantorpos?

PT Pos tidak tinggal diam mengetahui hal ini, ceruk pasar pun terus digali untuk meminimalisir kerugian operasional. Sehingga saat ini orang banyak yang datang ke kantor pos bukan untuk mengirim surat atau paket saja tetapi melakukan pembayaran rekening seperti taguhan listrik, telepon, PAM maupun cicilan leasing. 

Bagi saya, saya masih  membutuhkan kantor pos. Ini mungkin sudah dibaca oleh PT Pos. Sekarang ini transaksi jual beli melalui internet, bisnis online, kaskuser, tooko bagus yang intinya jual beli barang via jaringan internet semakin menjamur. Barang yang sudah di beli untuk sampai ke tangan pembeli pasti dibutuhkan kurir karena tidak mungkin dikirim melalui jaringan internet. 

Saya  termasuk yang ikut menikmati transaksi melalui internet ini, baik sebagai penjual maupun pembeli. Menjamurnya jasa cargo saat ini cukup membantu, dan PT Pos pun nampaknya mulai berbenah, memperbaiki kinerja. Saya pun yang merasakan manfaatnya. Jika menggunakan cargo lain diluar PT Pos kadang lebih mahal jika dalam jumlah sedikit, tapi melalui pos biaya ini bisa lebih murah.

Tentu saja bukan tanpa kelemahan, saat ini jika mengirim paket melalui kantor pos, bila berat barangnya kurang dari 0,5 kg saya memilih menggunakan perangko, bukan paket express. Lebih murah, namun punya kelemahan. Tapi selama ini saya lancar-lancar saja menggunakan perangko.

Semoga semakin kedepan PT POS bisa terus berbenah, terutama dari segi pelayanan. Perlu standarisasi pelayanan yang menyeluruh dari pusat sampai cabang, agar kami, rakyat biasa ini bisa menikmati aset bangsa yang telah banyak memiliki peran sejarah. Sekali-kali saya ingin mencoba ah  mengirim surat cinta kepada istri :).
Baca selengkapnya »
0 komentar

Generalisasi Tidak Selamanya Benar




Pernahkah anda melakukan generalisasi dalam kehidupan sehari-hari? misalkan kita terbiasa melihat orang-orang keturunan tionghoa yang etos kerjanya sangat bagus, disiplin dan sangat hemat. Kemudian kita berpendapat dan meyakini bahwa tidak ada orang keturunan tionghoa yang pemalas, sehingga hidup mereka biasanya makmur dan bisnisnya maju. Dan masih banyak lagi generalisasi yang biasa kita lakukan, tidak hanya terbatas pada jenis orang tapi juga jenis produk dan barang.

Hal inilah yang kemudian di pakai oleh management perusahaan-perusahaan, karena generalisasi ini berpengaruh pada image dan kemudian pada kepercayaan untuk mengambil pilihan. Lihat saja gaya menyapa customer service di bank, lihat saja penataan di gerai KFC dan waralaba-waralaba yang lain, ini semua untuk memberi kepercayaan akan image yang sudah dibagun dari awal. Sehingga akan sangat fatal akibatnya jika ada kesalahan di satu saja gerai maupun kantor cabang akan menimbulkan persepsi bahwa ini dilakukan oleh semua cabang atau perusahaan tersebut. Pernahkan suatu saat kita dilayani tidak enak oleh cs atau pelayanan karyawannya buruk, kita jadi berpikir ulang untuk berinteraksi dengan perusahaan itu.

Lalu apa hubungannya dengan judul tulisan ini ? karena kita seringkali tidak obyektif dalam menilai sesuatu. Dan generalisasi ini sering kita lakukan.
Suatu saat saat saya sedang berkunjung kesalah seorang rekan, dirumahnya ada bapak mertua. Rekan saya ini sudah punya tiga orang anak, salah satunya masih balita. Mertua beliau, sangat terampil memandikan cucunya, kemudian karena saat itu cucunya sedang pilek tanpa ragu dan jijik dihisapnya ingus dari hidung cucunya kemudian dibuang. Dan kata rekan saya ini, mertua beliau ini menunggui sejak cucunya baru lahir sampai usia tiga bulanan. Tahukah teman, bahwa mertua beliau itu adalah kakek dari cucu-cucunya, dan tahukah teman darimana rekan saya ini berasal? beliau asli orang padang. Bisa dipahami kan maksud saya ditulisan ini :)




Baca selengkapnya »
0 komentar

Angin Kencang Terbangkan Atap Rumahku


Hari ini, Rabu 25 Januari 2012 sejak pagi nampak angin lebih kencang dari biasanya ketika melewati kota sampah-sampah meliuk beterbangan. Menambah kesan seperti di film-film , langit cerah tapi muram dengan sedikit mendung dan hawa panas yang menyelimuti.

Saat sampai kantor, yang saat ini masih direnovasi atapnya yang sebelumnya jebol akibat diterpa hujan. Kantor sederhana yang selama ini sudah menemani menjadi markaz pkpu purwokerto. Wajar jika jebol, karena konstruksi rumah lama dengan atap seng dan eternit anyaman bambu. Ternyata tukangnya pada ijin pulang, ada salah satu tukang yang rumahnya tertimpa pohon, lokasinya didaerah Cilongok..yang akhirnya saya ketahui dari antaranews kalau dicilongok termasuk daerah yang rumah penduduknya tertimpa pohon.

Menjelang siang, angin semakin kencang, atap seng tetangga kantor mulai terbang beberapa, dan kemudian saya di telpon istri saat sebelum dzuhur kalau atap rumah (baca : kontrakan) beberapa terbang, tetangga juga sms seng nya ada yang nyasar ke halaman rumahnya. 

Usai dzuhur saya pulang, dan benar ada lubang di atap sehingga sinar matahari langsung masuk, dan nampak anak pertama saya ketakutan. Puncaknya sekitar pukul 14.30 angin kencang datang lagi, kali ini dengan durasi yang cukup lama dengan energi yang lebih besar. Bunyi atap seng yang berderak-derak cukup menakutkan, dan bunyi gesekan pohon yang tertiup semakin membuat suasana mencekam. Saat itulah, dengan sekali hentakan setelah cukup lama di hembus, seng di atap dapur terlontar dan terbang.

Akhirnya keluarga saya ungsikan ke tempat tetangga yang rumahnya kokoh dengan atap genteng. Setelah saya tengok keluar hampir semua tetangga sengnya beterbangan, kecuali mereka yang beratap genteng, hanya satu dua yang jatuh gentengnya. Belum ada yang berani naik untuk membetulkan atap, hembusan angin sesekali masih bertiup cukup kencang. Dan ada satu rumah yang semua seng diatapnya terbang, lebih mengkhawatirkan rumah yang bertembok anyaman bambu itu cukup keras bergoyang, wajar karena berada di pinggir kali dan tidak ada halangan angin untuk menerpa rumahnya.

Dibantuin tetangga

Saya hanya berucap, subhanallah, Allahuakbar...beginilah kuasa Allah swt, alhamdulillah angin tidak berlanjut berhembus kencang, jika tidak mungkin akan ada banyak rumah yang roboh. Dan kamipun memberanikan diri untuk naik membetulkan atap...hampir semua penduduk Dari kejadian ini sepertinya penjual seng dan paku panen untung :) karena saat saya beli untuk pengganti seng yang rusak, beberapa toko nampak kewalahan melayani pembeli, bahkan ada beberapa yang kehabisan stock.

 

Mudah-mudahan malam ini tidak terjadi lagi, dan semoga kami teringat serta meresapi kejadian ini sebagai sebuah pelajaran berharga akan kuasa Allah swt. Lebih banyak bersyukur dan beristighfar.





Baca selengkapnya »
0 komentar

Seorang Anak Korban Perang Iraq di Pelukan Gambar Ibunya


Perang Iraq menyisakan kesedihan dan kepiluan yang mendalam. Sebuah kebohongan yang dibalut Arogansi yang melegalkan pembunuhan dengan dalih adanya senjata pemusnah massal yang sampai saat ini tidak terbukti. Pedulikah mereka setelah pundi-pundi emas hitam memenuhi kantong-kantong yang kemudian nantinya digunakan membiayai perang yang lainnya?
Siapakah yang paling menderita ? merekalah anak-anak yang tidak tahu harus berbuat apa, ditengah kerumunan mesiu maupun hujan peluru. Anak-anak yang dengan mata kepala sendiri melihat satu persatu teman, tetangga, saudara, bahkan orang tua mereka sendiri meregang nyawa dengan bersimbah darah. Luka, luka itu akan terus membekas dalam dada m, mereka tidak tahu harus mengadu kemana lagi selain pada Tuhannya. 

Mereka tidak tahu kenapa harus orang tuanya yang menjadi korban. Kini ratusan anak-anak Iraq harus menjadi Yatim maupun yatim piatu. Dan masih banyak lagi mereka yang berada di belahan dunia lain, Palestina, Afganistan, dan belahan bumi muslim yang lain.

Foto seorang gadis Kecil Iraq di Panti Asuhan (Foto : Mike Hanini Odetalla) menjadi saksi, dia menggambar ibunya di lantai dan tidur di lengannya. Inilah biaya perang yang sesungguhnya, meninggalkan trauma dan bisa jadi pewarisan kebencian. Haruskah kita berdiam diri melihat semua ini ?
Baca selengkapnya »
0 komentar

Asmaa' Mahfouz Wanita Pemberani Pengobar Revolusi Mesir



Jejaring sosial bukan lagi hanya sekedar tempat untuk narsis ataupun sekedar bermain, Jejaring sosial menjelma saat ini menjadi media alternatif disaat media-media konvensional seringkali bungkam. Ya, dengan "sosial network" andalah sumber berita, melalui blog, facebook, dan twitter kita mampu merubah wajah dunia sekalipun. Tentu saja semua mempunyai konsekuensi tanggung jawab di pundak kita, alih-alih membawa perubahan, justru berubah menjadi penipu ulung jika moralitas pemilik jejaring sosial itu sendiri bobrok.


Asmaa' Mahfouz, gadis Mesir ini menunjukkannya. Keberanian dan kelantangannya dia tunjukkan secara terbuka, tanpa identitas palsu maupun nama samaran. Dia tampil secara terbuka, merekam video sederhana di laman facebooknya dan kemudian tersebar secara luas di youtube. Video ini memuat pesan sangat penting dari dirinya, untuk menggerakkan nurani pemuda mesir untuk turun ke jalan berdemontrasi menuntut keadilan dan menggulingkan tiran. Dengan jilbab abu-abu dan berbaju hitam bergaris putih, dia mengajak masyarakat untuk ikut bersama dirinya turun berdemonstrasi dilapangan Tahrir pada 25 Januari 2011. Usianya baru 26 tahun saat itu.

Asmaa'a mulai tahun 2008 sudah terjun didunia pergerakan untuk memerangi ketidak adilan, setelah menyelesaikan pendidikan adminitrasi bisnis di Universitas Kairo. Tadinya, ia bekerja sebagai manajer keuangan di salah satu perusahaan broadband ,yang kemudian ditinggalkannya. Gerakan 6 April menjadi sarana aktualisasinya, sebagai salah satu penggagas. Melalui Facebook, berusaha mengumpulakn dan mengoordinasi dukungan mogok kerja yang dilakukan oleh buruh pabrik EL-Mahala El Kubra pada 6 April 2008. Saat mogok kerja itu benar-benar dilakukan, para pendukung yang berasal dari para blogger, wartawan independen dan aktivis ditangkap dan diperlakukan kasar oleh polisi dan antek rezim Husni Mubarak. Beruntung teman-teman pendukung lainnya berhasil mengumpulkan pengacara dan dukungan keamanan untuk melindungi mereka yang terlibat dalam aksi mogok kerja tersebut.



Bermula dari Gerakan Pemuda 6 April, Asmaa'a dan teman-temannya terus mengasah kemampuan untuk benar-benar menjadi seorang aktivis anti kekerasan, dari pengalamannya ia belajar banyak hal, mulai dari memahami jaringan kerja dan mengalahkan rasa takut ketika melakukan protes melawan rezim. Jaringan terus ditambah sembari tetap mengkoordinasikan dan mengorganisasi demonstrasi kecil. Sebagian besar aksi itu dilakukan melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, dan blog.


Dalam melakukan aksinya, ancaman dan tekanan dari pihak rezim Husni Mubarak terus dihadapi gadis ini, sehingga sempat membuat khawatir ibunya. Puncaknya adalah saat mencuatnya revolusi Tunisia yang berhasil menjatuhkan rezim yang telah berkuasa selama 23 tahun, hal ini mengispirasi Aamaa' dan rekan aktivis yang lain, bahwa ada harapan untuk menumbangkan rezim ototriter. Disaat tekanan dan ancaman semakin keras menerpa, membuat banyak aktivis menggunakan nama samaran dalam blog atau website mereka. Namun Asmaa'bertindak lain, ia mendobrak semua ketakutan itu dengan merelease videonya pada tgl 18 Januari 2011, tanpa nama sasaran, tanpa topeng untuk menutup wajah. Keberanian dan tajamnya kata-kata darinya mampu membakar semangat pemuda Mesir untuk turun kejalan. Dan hasilnya kita bisa lihat saat ini, rezim Mubarak tumbang, dan situasi politik berupa pemilihan umum menunjukkan keterwakilan tanpa rekayasa.


Dari sini kita bisa melihat dan berbuat, akan seperti apa dan apa yang akan kita lakukan dengan facebook,twitter dan blog kita? 
Baca selengkapnya »
0 komentar

Sekiranya Anda Gagal



Sekiranya Anda mengalami kegagalan, tetaplah berbaik sangka kepada Allah. Saya kira Anda menyepakati poin ini. Dan sekiranya Anda mengalami kegagalan yang begitu menyakitkan, selalulah curigai diri Anda sendiri. Mungkin kegagalan itu merupakan sinyal bahwa selama ini Anda kurang sungguh-sungguh dalam pencapaian cita-cita Anda. Anda belum konsisten. Atau mungkin cita-cita itu sendiri masih samar, belum ada deskripsi yang jelas bagi cita-cita Anda. Sekiranya cita-cita itu telah jelas, mungkin saja Anda belum mengoptimalkan potensi-potensi yang Anda miliki. Dengan kata lain, mungkin selama ini Anda belum benar-benar bersyukur. Namun jika Anda telah mengoptimalkan segala kemampuan Anda hingga batas maksimal dan Anda masih gagal juga, toh semua itu merupakan takdir yang Allah tetapkan atas Anda. Namun ingatlah bahwa itu hal itu perlu disikapi dengan bijak, bukan lantas Anda katakan, “Memang sudah nasib saya begini, mau diapakan lagi?” (alias berputus asa).

Kita semua ingin sukses dan tak ingin gagal. Tapi adakah orang yang hidupnya selalu sukses? Adakah orang yang selalu diberi kelapangan dan kesenangan sepanjang hidupnya? Jika Allah menghendaki, bisa saja hal semacam itu terjadi. Tapi Allah Mahaadil. Pasti Dia pergilirkan manusia dengan kesuksesan dan kegagalan, kelapangan dan kesempitan. Hidup ini, kadang menuntut kita ada di bawah dan kadang posisi kita ada di atas.

Orang yang berpikiran dan berhati luas akan selalu mendapatkan hikmah dari berbagai kondisi yang dialaminya. Baginya, sukses tidak selalu merupakan kemuliaan dan gagal bukan selalu merupakan kehinaan. Yang terpenting baginya, dalam keadaan sukses-gagal, senang-susah, lapang-sempit, suka-duka, kaya-miskin, kuat-lemah; dan dalam berbagai keadaan yang selalu berlawanan; dia selalu melihat ada intervensi Allah di sana.

Tepat sekali ungkapan Ibnu Athaillah dalam Al-Hikam: “Ketika Allah memberimu, maka Dia memperlihatkan belas kasih-Nya padamu. Ketika Dia menolak memberimu, maka Dia memperlihatkan kekuasaan-Nya padamu. Dan dalam semua itu, Dia memperkenalkan diri kepadamu dan menghadapmu dengan kelembutan-Nya.”.
Sering kita terpesona dengan keindahan kata-kata yang keluar dari hati seorang bijak yang mampu ‘membaca’ hakikat kehidupan, sehingga seolah kata-kata itu membuat hati kita mengangguk menyetujuinya. Memang kata-kata itu berkesan. Tapi jangan kita lupa, ada yang jauh lebih bermakna sementara banyak di antara kita melalaikannya, itulah kalam Allah.

Al-Qur’an. “Tiadalah Kami turunkan padamu Al-Qur’an ini untuk menyusahkanmu.” (Thaahaa: 2). Sedangkan manusia itu diciptakan Allah dalam keadaan bersusah payah. Tidak ada manusia yang tak pernah mengalami kesusahan. Seandainya pun ada manusia yang selalu dilapangkan hidupnya, pastilah dia tetap pernah mengalami kesusahan. “Sungguh telah Kami ciptakan manusia berada dalam susah payah.” (Al-Balad: 4).

Al-Qur’an. Kita yakin bahwa Allah menurunkannya bukan untuk membuat kita jadi susah. Bahkan Al-Qur’an itu penawar bagi penyakit-penyakit di dalam hati, termasuk jika hati kita terasa sempit tatkala mengalami kegagalan.
Dengarkanlah Rasulullah mengajarkan sebuah doa, “Tiadalah seorang hamba tertimpa kesusahan dan problema lalu berdoa dengan membaca: [Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, putra hamba-Mu, putra hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku di tangan-Mu. Berlaku padaku hukum-Mu. Adil untukku ketetapan-Mu. Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama milik-Mu yang Engkau berikan atas diri-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau kuasai pada ilmu ghaib di sisi-Mu; jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyubur hatiku, cahaya jiwaku, pelita kesedihanku, penghapus duka lara dan gundah gulanaku.] niscaya Allah akan menghilangkan kesusahannya dan menggantinya dengan kegembiraan.”

Jadi sadarilah, jika kita ingin hidup sukses di jalan kebenaran, kita harus siap dengan berbagai rintangan yang selalu ‘setia’ menghadang di tengah perjalanan. Berbagai rintangan itu tentu harus dihadapi dengan kesabaran dan harapan yang tak pernah pudar. Sangat besar kemungkinannya, kita mengalami beragam kesukaran hidup bahkan kegagalan bertubi-tubi. Kenapa? Karena kita ingin hidup sejahtera dalam keberkahan, sedangkan godaan dunia terus menantang dengan arus materialisme yang dibungkus dalam kemasan modern. Dan godaan setan ‘memaksa’ kita untuk terus bertarung dengan hawa nafsu kita sendiri.

Orang-orang berkompetisi memburu kekayaan, popularitas dan kedudukan. Mungkin kita termasuk orang-orang yang memasukkan poin-poin itu sebagai variabel kesuksesan kita. Memang, tabiat kecenderungan itu tak bisa kita salahkan. Tapi adakah kita ingin jadi Qarun? Atau seperti orang yang berangan-angan memiliki harta Qarun ketika dia menggelar karnaval kekayaannya? Lalu kita pun segera sadar saat Allah membenamkan dia dan hartanya ke dalam perut bumi. Seketika itu, kita koreksi paradigma keinginan kita.

Nasihat lama mengingatkan agar kita melihat ke atas dalam masalah keimanan atau keshalihan dan melihat ke bawah dalam hal kondisi duniawi. Ini sejalan dengan hadits riwayat Imam Bukhari bahwa Rasulullah mengatakan, “Jika seseorang di antara kalian melihat orang yang diberi kelebihan harta dan anak, hendaknya ia melihat orang yang lebih rendah darinya.”

Dalam menghadapi berbagai cobaan kehidupan juga begitu. Sekiranya kita gagal atau mengalami musibah yang tidak menyenangkan, maka hendaknya kita ingat akan Rasulullah SAW, betapa cobaan yang dialaminya lebih berat dibanding cobaan yang ditimpakan kepada siapapun di muka bumi. Singkatnya, bicara soal menikmati kesuksesan dan menelan pil pahit kegagalan adalah bicara tentang rekayasa pain and pleasure (kepedihan dan kesenangan). Ini rekayasa yang penting untuk dilakukan sebagai netralisasi hati atas segala hal yang kita alami dalam hidup ini. Apa itu rekayasa pain and pleasure?

Anda tentu setuju bahwa kegagalan itu pedih rasanya dan Anda pun sepakat bahwa kesuksesan itu menyenangkan. Yang kita bicarakan ini adalah kesuksesan dan kegagalan yang biasa dipahami sebagai tercapai atau tidaknya cita-cita kita, atau dengan kata lain kesuksesan dan kegagalan yang bersifat duniawi. Titik ekstrem bagi orang yang mengalami kesuksesan adalah kesombongan dan lupa diri. Sedangkan bagi orang yang mengalami kegagalan, maka dia akan putus asa dalam menjalani hidupnya. Dua sisi ekstrem itu bisa dicegah atau diobati dengan rekayasa pain and pleasure. Caranya adalah dengan mengalihkan pandangan kepada the real pain and pleasure, kepedihan dan kesenangan yang sebenarnya.

Apa itu pain dan pleasure yang sebenarnya? Itulah derita abadi siksa neraka dan juga sebaliknya kesenangan abadi nikmat surga. Kalau kita mengalami kegagalan atau ujian hidup lainnya yang terasa sangat berat dan menyakitkan, maka ingatlah kesenangan abadi di surga sehingga kita tidak menjadi putus asa. Dan jika kita sukses atau mendapat kesenangan lain, maka ingatlah derita abadi di neraka sehingga kita tidak menjadi sombong dan lupa diri.

Bisa juga berlaku dengan logika sebaliknya. Kalau mendapatkan kesenangan di dunia, maka kita ingat bahwa kesenangan itu belum apa-apa dibanding kesenangan abadi di surga. Dan jika kita mendapatkan kepedihan di dunia, maka kepedihan itu pun tak seberapa kalau dibandingkan dengan derita abadi di neraka. Dengan cara ini, didukung interaksi kita dengan Al-Qur’an, maka kita bisa meraih predikat kebijaksanaan. Dan kita pun bisa menikmati hidup ini setiap saat dan keadaan.
Tulisan : Priyo Sudiyatmoko
Baca selengkapnya »
0 komentar

Inspirasi dari Pameran Peradaban Islam di Los Angeles



Jika berbicara mengenai dunia Muslim, media sering kali berfokus pada kebijakan luar negeri, terorisme dan perbedaan antara dunia Muslim dan Barat. Tapi, dalam buku 1001 Inventions: Muslim Heritage in Our World, profesor University of Manchester, Salim Al-Hassani, menghadirkan potret baru mengenai Muslim dengan menyoroti kemajuan seni dan sains mereka. Artinya bahwa dunia Islam telah memberikan sumbangsih besar terhadap teknologi yang dikembangkan dunia barat. Pesan itu hendak disampaikan dalam pameran ‘1001 Inventions: Discover the Muslim Heritage in Our World′ di California Science Center, Los Angeles.

Diane Perlov, Wakil Presiden California Science Center, mengatakan dunia barat begitu mengabaikan sumbangsih ilmuwan Muslim terhadap ilmu pengetahuan dunia. Sebabnya, melalui pemeran ini, pihaknya ingin mengkomunikasikan akar multikultural limu pengetahuan. “Pameran ini berupaya menunjukan adanya penemuan ilmiah bangsa di luar Eropa dan Amerika,” kata Diane Perlov.

 Replika temuan-temuan muslim yang interaktif

Pameran tersebut sekaligus meruntuhkan stereotipe bahwa Muslim identik dengan kekerasan. Dengan memaparkan kepada pengunjung tentang kekayaan warisan budaya Muslim, pameran ini berupaya menghilangkan pandangan negatif yang terbentuk dalam Orientalisme, yakni perspektif Barat tentang Timur yang kerap dikritik lantaran merepresentasikan secara keliru budaya Timur sebagai budaya yang kurang inovatif dan secara umum berseberangan dengan budaya Barat. Pandangan ini telah tersebar selama berabad-abad di Barat. Capaian-capaian ilmiah dari masa keemasan Islam pun mengejutkan semua pengunjung, terlepas dari apa agama mereka. Bagi banyak Muslim Amerika pun, pameran ini adalah kali pertama mereka belajar mengenai penemuan-penemuan itu, karena masa keemasan Islam adalah periode sejarah yang tidak diajarkan di kebanyakan sekolah di Barat.


 Al-Jazari membuat jam yang rumit, terutama Jam Gajah, yang dikenal sebagai jam yang akurat mengukur waktu

Meskipun era yang ditampilkan dalam pameran tersebut dipandang sebagai zaman keemasan Islam, era yang sama merupakan zaman kegelapan Eropa. Perbedaan ini disinggung dalam film pendek 1001 Inventions and The Library of Secrets (1001 Penemuan dan Perpustakaan Rahasia) yang ditayangkan pada awal pameran. Film ini dibintangi oleh aktor pemenang Academy Award, Ben Kingsley, yang memerankan ilmuwan Turki abad ke-12, Al-Jazari. Film tersebut bercerita seputar remaja abad ke-21 yang dipandu oleh Al-Jazari dalam sebuah petualangan untuk menemui para ilmuwan dan insinyur pada zaman keemasan Islam. Film ini memenangi penghargaan Film Pendidikan Terbaik di Festival Film Cannes 2010.

Begitu pengunjung menyusuri ruang pameran yang dihiasi warna ungu dan emas, mereka akan diarahkan menuju ekshibisi utama, yakni sebuah replika jam tenaga air setinggi 20 kaki—atau sekitar 6 meter—yang diciptakan oleh Al-Jazari. Di seberang jam ini ada sebuah model mesin terbang yang didesain oleh ilmuwan abad ke-9, Abbas ibn Firnas, yang dianggap sebagian orang sebagai ilmuwan pertama yang melakukan upaya ilmiah untuk menerbangkan manusia. Peragaan populer lainnya adalah sebuah lukisan kapal Zheng He (Cheng Ho), laksamana Muslim dari China abad ke-15, yang memiliki kapal dengan perkiraan besar seluas lapangan sepak bola.

Pameran tersebut juga menonjolkan para ilmuwan dan penemu non-Muslim, seperti Maimonides – tabib Yahudi abad ke-12 dari Kordoba, Spanyol – yang bekerjasama dengan para filsuf Muslim. Kehadirannya dalam pameran ini menandakan keberhasilan kemitraan lintas budaya yang dijalin para ilmuwan, yang menyumbangkan berbagai penemuan ilmiah terbesar dalam sejarah.

 Pameran dibuat sangat komunikatif

Sejarah kemitraan ini juga mencerminkan fakta bahwa para penemu dari masa keemasan Islam memang mengembangkan capaian pengetahuan dari para pendahulu mereka di zaman kejayaan Romawi dan Yunani, dan karya para ilmuwan Muslim pun nantinya dikembangkan oleh para penemu Eropa di zaman Renaissance.

Kesalingterkaitan ini memperlihatkan kekayaan warisan capaian pengetahuan yang sama-sama diupayakan manusia.
Pameran yang disponsori oleh Jameel Foundation -- organisasi akademik nirlaba-- itu dengan tema "1001 Inventions: Discover the Muslim Heritage in Our World". Dalam pameran ini, pengunjung yang datang tidak dikenai biaya dan bisa menyaksikan berbagai hasil temuan dan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam mulai dari abad ke-7.

 Antusiasme pengunjung dari berbagai kalangan

Pameran pertama telah usai diselenggarakan dengan memecahkan rekor di Musium Sains London dengan 400.000 pengunjung pada bulan Juni 2010 dan pameran kedua di Ikon & Sejarah Sultan Ahmed Square di Istanbul dengan 390.000 pengunjung. Pameran ini juga telah terselenggara di New York Hall of Science dan berakhir April 2011. Dan pameran yang penulis hadiri sekarang tengah berlangsung di California Science Center, Los Angeles, sebelum nantinya pindah ke National Geographic Museum, Washington DC pada 2012.

 Bandingkan Kapal milik Panglima Cheng Ho dengan kapal yg ditumpangi Marcopolo

Dengan ini, para pengunjung pameran dapat menyadari bahwa berbagai perbedaan antara Timur dan Barat saat ini dapat kita kesampingkan, karena sejarah menunjukkan bahwa penemuan-penemuan ilmiah terbesar yang masih digunakan sekarang sebetulnya adalah hasil dari kerjasama para ilmuwan dari seluruh dunia. (ah)

     Tulisan : Ust. Aidil Heryana
Baca selengkapnya »

Sahabat

Artikel Terbaru

Arsip Blog